BENDERRAnews, 4/9/18 (Jakarta): ‘Pembangunan’ menjadi kata yang sering didengar dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk pembangunan kota-kota baru.
Nah, banyaknya pembangunan kota yang dikerjakan baik oleh pemerintah atau pengembang, dapat dirasakan dari Barat sampai Timur Indonesia.
Pertanyaannya, siapa yang membangun kota? Apakah hanya pemerintah dan pengembang yang berperan, atau masih ada pihak lain yang juga turut berperan?
Mencermati kondisi tersebut, Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar seminar ‘Transforming Lives Human & Cities‘ dengan mengusung tajuk ‘Who Builds Cities?‘. Seminar seri ke-empat ini, turut diselenggarakan bersama Urban and Regional Development Indonesia (URDI).
“Seminar ini diharapkan menjadi motor keterpedulian dan katalis untuk riset-riset dan praktek yang dilakukan oleh semua elemen dalam mewujudkan kota layak huni,” ujar Senior Advisor School of Design UPH, Alwi Sjaaf, di Hotel Aryaduta Jakarta, Selasa (4/9/18).
Founder Lippo Group, Mochtar Riady, bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Foto: BeritaSatu.com).
Disebutnya, seminar ini berkomitmen untuk menyajikan diskusi hangat seputar perkotaan dan manusianya, dengan mendatangkan para tokoh bangsa antara lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Founder Lippo Group Mochtar Riady, Ketua URDI Wicaksono Sarosa, dan Country Head Deloitte Infrastructure & Capital Projects Bernardus R Djonoputro.
“Seminar ini merupakan serangkaian program studi Human Oriented Developments yang kami selenggarakan setiap tahunnya,” jelas Alwi Sjaaf.
Pihaknya berharap, dengan adanya seminar ini dapat mendorong para akademisi, praktisi, mahasiswa, dan seluruh elemen bangsa untuk bersama menciptakan kota yang layak huni, sejahtera, dan memiliki standar internasional. “Tidak hanya pengembang dan pemerintah yang berperan dalam membangun kota layak huni, namun juga seluruh masyarakat di Indonesia,” tandasnya.
Semua warga miliki hak sama
Founder & Chairman Lippo Group, Mochtar Riady, mengatakan, dirinya optimistis pembangunan di Indonesia tidak akan turun, bahkan terus mengalami peningkatan.
Lippo Group yang sudah berpengalaman 67 tahun dalam berbagai bisnis, termasuk di sektor properti pun sudah punya bukti membangun sekitar 18 kota, termasuk terikini Kota Meikarta, sebuah kota terintegrasi-modern serta dengan kelengkapan infrastruktur terbaik di Asia Tenggara.
“Ekonomi Indonesia masih terus berkembang dan berbagai sektor industri juga terus berkembang. Makin tumbuh ekonomi, maka semua sektor akan ikut berkembang,” kata Mochtar.
Diingatkannya, dalam membangun sebuah kota tentunya harus mengakomodasi semua lapisan masyarakat. “Oleh karena itu, dalam membangun kota semuanya harus memiliki hak yang sama. Jadi, kita membangun itu bisa bermanfaat bagi banyak orang,” jelasnya.
Mochtar menambahkan, dirinya melihat perlu adanya pembangunan kota-kota baru dalam rangka pertumbuhan ekonomi. “Artinya, tidak hanya sekedar membangun hunian, namun juga menciptakan peluang ekonomi,” tandasnya.
Tiga arah pembangunan Jakarta
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, ada tiga arah dalam melakukan pembangunan Kota Jakarta. Ketiga arah tersebut ialah membangun tempat ketiga, pembangunan kota yang mengubah perilaku, dan kota setara bagi semua.
“Di sini peran swasta besar sekali, bukan dengan sistem jejaring laba-laba, di mana sentral di Pemprov DKI. Namun, visi disampaikan dan dipahami, lalu semua mengerjakan. Ini kita pakai sistem bintang laut. Pengambilan keputusan secara mandiri,” paparnya.
Anies menambahkan, pihaknya mengajak semua pihak membantu Jakarta menjadi kota yang setara, sejahtera dan bahagia bagi semua. Untuk merealisasikan tersebut, warga Jakarta dan semua stakeholderharus menjadi co-creator.
“Mari kita berkolaborasi membangun Jakarta agar menjadi kota yang ramah bagi semua. Bantulah Jakarta menjadi kota setara bagi semua, sejahtera, bahagia bagi semua,” demiian Anies Baswedan. (B-BS/jr)