BENDERRAnews, 10/7/18 (Lippo Village): Ulama Besar Indonesia, KH Said Aqil Siradj saat berbicara pada Halal bil Halal Lippo Group, Kamis (10/7/18), fokus mengangkat tema-tema menyejukkan ihwal membangun keharmonisan hidup insani, menghilangkan kemiskinan, menyolidkan masyarakat serta memperteguh pertahanan budaya.
“Manusia itu insan kata benda, kata kerjanya anas. Dari sinilah asal mulanya harmonis, amanah keharmonisan, membangun agama yang harmonis”, kata kiay di hadapan 400-san eksekutif dan jajaran CEO serta manajer Lippo Group, pada hajatan yang berlangsung di ‘Mochtar Riady Institute of Nanotechnology’ (MRIN), Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten, Selasa (10/7/18).
Ia menambahkan, Idul Fitri kembali ke asal mula insan. “‘Ga’ penting agama apa. Yang paling penting keharmonisan bersama. Allah menawarkan amanah kepada seluruh umat, insan manusia menerima amanah itu. Apakah itu? Yakni, amanah berani menyatakan kebenaran, dan tidak melanggarnya, apalagi berbuat kezaliman. Ya, kembali ke fitra yang sebenarnya,” tutur KH Said Aqil Siradj yang juga Ketua Umum PBNU.
Jadi, menurutnya, kita diharapkan menjadi manusia insan yang fitri dan harmonis. “Sadar akan kepercayaan dan amanah yang diberikan Tuhan kepada kita,” katanya dalam acara yang berlangsung begitu harmonis, damai dan sejuk, juga dihadiri ‘Founder’ serta ‘Chairman’ Lippo Group, Mochtar Riady.
Hadir pula dalam acara yang dibuka Presiden Lippo Group, Theo Sambuaga, itu beberapa ‘Senior Advisor’ Lippo Group, seperti Prof Dr Didik Rachbini.
Membangun masyarakat yang akur
KH Said Aqil Siradj lalu mengingatkan, percuma bernegara (dan berpolitik), kalau tidak peduli dengan urusan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, menyolidkan masyarakat dan memperkuat pertahanan budaya.
Karenanya, dia mengingatkan semua pihak untuk berbangga hidup dalam Negara Indonesia yang sejak merdeka memiliki serta menjadikan agenda-agenda itu sebagai tujuan serta fokus pengabdian dari waktu ke waktu.
“Agenda itu, pertama, menghilangkan kemiskinan. Itu pasti bernilai, dan sesuai amanah insani. Kedua, membangun hal-hal yang positif, terutama pendidikan dan kesehatan masyarakat. Ingat, hanya ada di Indonesia yang ada sistem ganda, sekolah umum dan agama. Mari lewat sarana itu, ajarkan amanah yang benar melalui kurikulum yang benar-benar bermutu,” urainya.
Selanjutnya, hal yang ketiga, menurutnya, mensolidkan masyarakat. “Mari membangun masyarakat yang akur, jauh dari konflik. Tegasnya, bagaimana menjadikan bangsa yang solid bangsa yang bersatu,” ujarnya.
Tapi paling penting, ialah pertahankan budaya. “Itu paling penting. Belajarlah ke mana-mana, ambil ilmu setinggi-tingginya, tapi jangan bawa budaya luar ke sini. Kita memiliki kekayaan alam luar biasa dan kearifan-kearifan budaya Nusantara anugerah Sang Khalik. Ingat, bangsa yang kuat (adalah) bangsa yang mempertahankan budayanya”, demikian KH Said Aqil Siradj. (B-WT/jr)