BENDERRAnews, 27/6/18 (Moskwa): Inilah benar-benar laga yang membangkitkan aura semangat. Dan Argentina bersama Lionel Messi sang megabintang Barcelona berhasil melakukannya, sekaligus menyihir miliaran pasang mata penonton televisi sejagat.
Messi memang (terbiasa) sering memenangkan sebuah laga lewat sebuah episode yang lebih menantang serta dramatis. Itu agaknya menyenangkan bagi Messi. Suatu tipikal yang hanya bisa didapat pada orang-orang spesial seperti Messi, juga di balap MotoGP ada ‘Baby Allien’ Marq Marcuez, di Formula One pernah ada nama-nama sekaliber Niki Lauda, Airton Senna, hingga Mark Schumacer, lalu dulu di Golf kita kenal Tiger Woods.
Ya, berawal dari tampilan sangat tidak bersemangat saat melawan Islandia di bawah terik panas yang bikin performa Messi dkk melempem. Mereka harus menerima kenyataan, bisa ditahan imbang tim debutan Piala Dunia, bahkan penalti Messi pun gagal kena ‘sihir’ sang sutradara yang jadi kiper lawan.
Ruang-ruang di depan Timnas Argentina sepertinya gelap seketika. Dan di saat belum begitu terang benderang, dan masih seperti di bawah khayal apakah benar mereka cuma bermain imbang lawan Islandia, sontak datang lagi ‘bencana’ lebih dahsyat.
Ya, di saat mayoritas tim masih sedang belum bangkit benar dari ‘ketidaksadaran’, apalagi diwarnai dengan ‘disharmonisnya’ pemain versus pelatih Sampaoli, Kroasi memberi pelajaran berharga dengan memborbardir gawang mereka. Lantas, 3-0 tanpa balas (dua di antaranya karena bisa disebut sedikit berbau ‘kebingungan’-nya sang kiper, Red), ternyata membuat mereka terpacu semangatnya.
Dan, itu sudah mulai terlihat, ketika memasuki lapangan di laga ketiga menghadapi Nigeria, yang tinggal membuat hasil seri, untuk menyingkirkan Argentina.
Pasar taruhan di mana-mana jelas sudah tidak berpihak pada Messi dkk.
Messi ‘menyihir’ dunia
Lantas, dengan sikap tenang, dan tetap mengandalkan TUHAN-nya, Messi membawa rekan-rekannya memasuki lapangan laga. Sementara lawan yang agaknya ‘over pede’, tampak lebih kurang awas dengan situasi yang segera berubah.
Sebelum laga pun pelatih Nigeria dan beberapa pemain sudah menyatakan optimis, bakal membuat Messi semakin ‘menderita’, karena diyakini mereka bakal menyingkirkan Timnas Argentina.
Hmmmm……secara mengejutkan, situasi berbalik 180 derajat. Timnas Argentina lolos ke babak 16 besar setelah menaklukkan Nigeria pada lanjutan Grup D Piala Dunia 2018.
Kepastian itu didapat setelah skuat asuhan Jorge Sampaoli itu menjadi runner up dan mempecundangi Nigeria 2-1 di Saint Petersburg Stadium, Rabu 27 Juni 2018 dini hari WIB.
Lionel Messi terpilih sebagai man of the match.
Messi mendapatkan gelar pemain terbaik bukan tanpa alasan. Dia mencetak gol pembuka pada pertandingan ini ketika memasuki menit 14.
Dia mampu menyihir miliaran pasang mata lewat aksi ‘skill’ individu-nya yang benar-benar sangat berkelas. Menerima umpan jauh dari Banega di posisi sepertiga lapangan, Messi mengontrolnya sambil berlari kencang dengan kaki kiri yang terus ditempel pemain belakang Nigeria.
Perasaan hati banyak penonton, mungkin juga Messi sudah yakin, akan terjadi gol. Dan benar, hanya dengan dua sentuhan, bola melesak deras ke tiang jauh, setelah disepak oleh kaki kanan Lionel Messi.
Pola seperti ini mengingatkan kita pada Dennis Bergkamp (Striker Timnas Belanda), ketika menerima umpan dari posisi yang sama, dan hanya dengan dua sentuhan menjebloskan bola ke gawang lawan. Bergkamp juga ketika itu dikawal ketat barisan pertahanan lawan.
Bedanya, tim yang dikalahkan Bergkamp dkk waktu itu, ialah Timnas Brazil, di Piala Dunia 1994 Amerika Serikat.
Messi sadar doanya dijawab
Ya, sadar timnya berjuang dengan keras, Messi mengaku kemenangan ini merupakan campur tangan Tuhan. Bintang Barcelona itu merasa usaha dan doanya diijawab.
“Saya tahu bahwa Tuhan bersama kami. Dia tidak akan membiarkan kami ketinggalan (tersingkir,” kata Messi seperti dilansir Marca, seperti dilansir ‘Vivanews.com’.
Sebelum laga pun, pemain berjuluk La Pulga itu sudah yakin akan menang. Ya, ini karena keyakinan akan doanya itu.
Menang secara dramatis lebih menantang bagi Messi. Dan itulah yang terjadi. Dan itu pula ‘waktu TUHAN’ (menjawab doanya).
“Kami yakin akan memenangkan pertandingan ini. Luar biasa menang dengan cara seperti ini. Hal itu adalah sukacita yang kami rasakan,” kata Messi
‘Pidato’ Messi
Peran Lionel Messi terhadap skuat Argentina ternyata begitu besar. Saat pelatih Jorge Sampaoli kehilangan kepercayaan dari anak-anak asuhnya, Messi datang sebagai sosok yang mampu menggantikannya.
Sampaoli sebelumnya mendapat protes keras dari para pemain Argentina. Bahkan, ada aksi boikot yang dilakukan segelintir pemain.
Mereka meminta adanya hak untuk memilih line up. Lewat kondisi ini, para pemain sudah pasti tak akan mendengar apa instruksi atau kalimat pembakar semangat dari Sampaoli.
Dalam situasi seperti ini, malah Messi yang menjadi motivator tim. Cerita bermula saat para pemain Argentina keluar dari ruang ganti dan hendak masuk lapangan untuk melakoni babak kedua laga melawan Nigeria di Saint Petersburg Stadium, Selasa 26 Juni 2018 atau Rabu dini hari WIB.
Ketika berada di lorong, para pemain Argentina dihentikan langkahnya oleh Messi. Dilansir Daily Mirror, mereka langsung membentuk lingkaran dan memperhatikan instruksi Messi.
Pidato La Pulga tak berlangsung lama, hanya sekitar 30 detik. Namun, para pemain terlihat begitu bersemangat usai Messi berpidato dan menggelar team talk.
Pemandangan ini langsung menjadi viral di jagat media sosial. Warganet begitu terkejut dengan aksi kepemimpinan Messi. Mereka tak menyangka Messi bisa bertindak demikian.
Sikap leadership Messi ini sekaligus membuat opini orang, termasuk legenda Arsenal dan Timnas Perancis, Emmanuel Petit terbantahkan, karena menilai La Pulga tak miliki jiwa kepemimpinan seperti Ronaldo. (Ini tak logis jika hanya melihat hasil imbang dan gagal penalti ketika melawan Islandia, atau kekalahan dari Kroasia. Sebab, Ronaldo pun gagal penalti dan Timnas Portugal nyaris tumbang dari Iran, Red)
Sikut Ronaldo
Portugal memang memastikan langkah ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Mereka melaju sebagai runner up Grup B setelah mencatat hasil imbang 1-1 melawan Iran di pertandingan terakhir yang berlangsung sangat ketat.
Meski telah lolos, tetap ada pembahasan tak sedap soal Portugal usai pertandingan melawan Iran. Hal itu menyangkut tindak-tanduk sang mega bintang Cristiano Ronaldo di lapangan.
Pada tengah laga Ronaldo diketahui sempat menyikut Morteza Pouraliganji. Cuma tindakan itu hanya berbuah kartu kuning saja bagi CR7.
Situasi tersebut membuat pelatih Iran, Carlos Queiroz geram. Mantan Pelatih Real Madrid ini melihat ada perlakukan tidak adil.
Eks Assisten Pelatih MU tersebut merasa sepantasnya Ronaldo diusir keluar lapangan, alias dikenakan kartu merah.
Sebab, pelanggaran seperti ini di mana-mana sama sanksinya: kartu merah.
Namun satu hal kini dipahami oleh Queiroz. Dia melihat kalau wasit memang selalu memberikan perlakuan spesial buat penggawa bintang macam Ronaldo (termasuk juga bagi Lionel Messi?, tapi bukan untuk urusan sikut menyikut khan?)
“Jika menyikut lawan harusnya kartu merah. Tapi aturan tidak mengatakan bila yang melakukannya Ronaldo, maka itu tetap merah” kata pria yang sempat menangani Ronaldo saat menjadi asisten manajer Manchester United itu.
Messi memang terkena kartu kuning juga ketika melawan Nigeria. Tetapi itu karena dia dinilai memperlambat jalannya laga, setelah Timnas Argentina unggul, dan pertandingan tinggal beberapa menit.
Ketika menerima itu, Messi tidak banyak memprotes, artinya menerima apa adanya. Malah sekitar dua atau tiga menit kemudian, setelah laga usai, Messi masih bercanda dengan sang wasit asal Turki.
Berbeda dengan Ronaldo, yang sudah kedapatan menyikut (maaf dengan kasar), tetapi tetap bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa, malah berusaha ‘mengelabui’ wasit agar tidak mendapat hukuman.
“Saya tidak paham mengapa wasit hanya memberikang kartu kuning? Apa bedanya sikut Ronaldo dengan yang lain. Saya pikir VAR dalam hal ini sudah cuci tangan,” sambung Queiroz yang juga kecewa dengan penerapan VAR, namun gagal menjerat penyerang Madrid itu, dikutip 101 Great Goals. (B-VC/KC/BS/jr — dari berbagai sumber, foto ilustrasi istimewa)