BENDERRAnews, 16/5/18 (Cikarang): Empat hari menjelang bulan Ramadhan, PT Lippo Cikarang Tbk menyediakan fasilitas ibadah umat muslim.
Hal ini ditandai dengan meresmikan pembangunan Masjid Lippo Cikarang sebagai masjid pertama yang dikelola oleh Lippo Cikarang di Kabupaten Bekasi, Senin Lalu (14/5/18) awal pekan ini.
Sebagaimana dikemukakan Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Cikarang Tbk, Toto Bartholomeus, sebagai pengembang kawasan sudah sepatutnya menyediakan rumah ibadah bagi penghuninya. “Kami sebagai pengembang kawasan Lippo Cikarang (urban development) berupaya memfasilitasi dengan yang terbaik bagi masyarakat khususnya di Lippo Cikarang,” katanya.
Dia berharap Masjid Lippo Cikarang dapat digunakan untuk kegiatan ibadah sholat lima waktu serta sholat tarawih mengingat waktu peresmian masjid yang bertepatan dengan datangnya Bulan Ramadhan.
Di wilayah itu terdapat sejumlah kawasan industri serta hunian, termasuk Kawasan Industri Lippo Cikarang serta Kota Meikarta yang kesemuanya dikembangkan Lippo Group.
Berkapasitas 900 jamaah
Dia menjelaskan, Masjid Lippo Cikarang dibangun di atas lahan seluas 3.500 meter persegi berlokasi di Perumahan Taman Lembah Hijau Lippo Cikarang dengan total luas bangunan 800 meter persegi, berkapasitas sekitar 900 jamaah yang terbagi menjadi di dalam dan luar ruangan (indoor dan outdoor).
“Proses pembangunan masjid ditandai dengan ‘groundbreaking’ yang dimulai pada 31 Januari 2017 dengan menerapkan konsep arsitektur modern kontemporer dan ramah lingkungan dengan ciri penggunaan elemen geometris vertikal dan horizontal yang dapat dilihat dari bangunan masjid,” ujarnya.
Dia menyatakan, pada ajaran dan seni Islam, elemen geometris menjadi sebuah simbol keseimbangan yaitu garis vertikal melambangkan hubungan dengan Tuhan (Hablum Minallah) sementara garis horizontal menjadi lambang hubungan dengan sesama manusia (Hablum Minannas).
Melalui konsep tersebut, Lippo Cikarang berharap masjid ini dapat membawa setiap umat yang menggunakannya semakin dekat dengan Tuhan juga ke sesama manusia. Sementara konsep ramah lingkungan diimplementasikan pada ruangan masjid yang terbuka serta memiliki atap yang tinggi sehingga mempunyai sirkulasi udara yang baik dan mampu menjaga suhu ruangan.
“Konsep masjid yang terbuka juga menjadi simbol bahwa masjid ini terbuka bagi semua orang untuk datang. Selain itu, pengaplikasian ‘roster’ sebagai ventilasi udara yang terbuat dari bahan alam juga mendukung konsep ramah lingkungan,” jelasnya.
Masjid dengan dominan warna putih dan coklat ini resmi digunakan warga Lippo Cikarang mulai hari ini, dengan sisi ruangan yang terbuka, tiga dari empat sisi tembok dibangun secara terbuka alias tidak ada penghalang tembok, hanya bagian depan atau ruangan Imam diberi tembok dan tempat mengambil air wudhu pun dibuat nyaman.
PBNU: Jadilah Rahmatan Lil Alamin
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Pusat Kyai Haji Eman Suryaman mengatakan pembangunan masjid yang megah ini kiranya dapat dipenuhi oleh jamaah, sehingga menjadikan masjid ini bermanfaat bagi banyak warga Lippo Cikarang.
“Perusahaan Lippo membangun masjid di tengah-tengah masyarakat, kiranya dapat bermanfaat bagi masyarakat Bekasi. Masjid yang sangat megah, luas, dan jamaah juga diharapkan semakin banyak,” katanya.
Menyinggung kasus terhangat terkait serangkaian aksi terorisme di sejumlah wilayah di Indonesia, dirinya meminta umat Islam menyebarkan ajaran islam yang “Rahmatan Lil Alamin”.
“Kami titip kepada seluruh jamiah di Lippo Cikarang, masjid ini tempat ibadah yang menjadi berkah bagi semua. Islam yang kita yakini adalah islam yang mengajak kebaikan, merangkul kebenaran, bukan yang memukul, membunuh. Nabi juga saat mendirikan negara di Madinah, ada orang Yahudi dan mereka dilindungi, karena mereka semua mahluk yang dilindungi,” katanya.
Eman juga tak lupa mengajak sekaligus mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan atas kejadian atau hal-hal yang mencurigakan di sekitarnya kepada aparat kepolisian dan TNI terdekat.
Konsep terbuka
Direktur Operasional PT Lippo Cikarang Tbk, Ju Kian Salim menambahkan pembangunan masjid ini merupakan bagian dari komitmen PT Lippo Cikarang. “Dari awal ‘groundbreaking’ hingga saat peresmian hari ini pengerjaannya berlangsung dengan baik, ini wujud komitmen kita. Mari kita jaga bersama masjid ini dan bisa dipakai bersama warga muslim di Lippo Cikarang,” katanya.
PT Lippo Cikarang Tbk meresmikan masjid tanpa pintu di Perumahan Taman Lembah Hijau, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (14/5/18). Konsep tanpa pintu di setiap sisi Bangunan mengandung sebuah filosofi.
“Konsep terbuka yang memiliki simbol yang terbuka untuk semua orang yang ingin melaksanakan ibadah,” ujar Ju Kian Salim, sebagaimana dilansir ‘Detik.com’.
Dikatakan, sirkulasi udara dengan konsep seperti ini akan diselenggarakan dengan baik, sehingga memudah umat beribadah di dalam masjid.
Pembangunan masjid ini dimulai sejak 31 Januari 2017 di atas lahan seluas 3.500 meter persegi. Untuk luas bangunan mencapai 800 meter persegi dengan daya tampung jamaah mencapai 900 orang.
“Bangunan ini diberi nama Masjid Lippo Cikarang. Daya tampungnya mencapai 900 jamaah bila dihitung dari sisi indoor (dalam) dan outdoor (luar),” katanya lagi.
Ajaran dan seni Islam
Ju Kian menjelaskan, konsep bangunan ini pada arsitektur modern kontemporer dan ramah lingkungan. Konsep modern kontemporer dicirikan dengan menggunakan elemen-elemen geometris vertikal dan horizontal yang bisa dilihat dari bangunan masjid.
Pada ajaran dan seni Islam, geometrik elemen menjadi suatu simbol, bentuk vertikal dengan hubungan Tuhan (hablum minallah), vertikal menjadi lambang hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas).
Selain itu, pengaplikasian daftar sebagai ventilasi lingkungan yang terbuat dari bahan alam juga mendukung konsep ramah lingkungan. Tiga dari dua sisi dinding dibangun secara terbuka alias tidak ada penghalang dari. Hanya bagian depan atau ruangan di luar ruangan, tempat yang digunakan untuk tempat yang nyaman.
Kegiatan peresmian Masjid Lippo Cikarang dihadiri oleh Komandan Kodim 0509 Kabupaten Bekasi Letkol Henri Yudi Setiawan, Kepala BPN Kabupaten Bekasi Deni Santo, perwakilan Polres Metro Bekasi, Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi Cecep Noor, Camat Cikarang Selatan Sopyan Hadi, pengurus PB NU, serta tokoh masyarakat dan warga sekitar. (B-MR/DC/jr)