BENDERRAnews, 8/5/18 (Washington): Sesudah mencanangkan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel dipindahkan ke Yerusalem dari Tel Aviv (dan ini segera terbukti, beberapa hari ke depan, Red), Presiden Donald Trump kembali menggembarkan dengan sebuah pernyataan mengenai rancangan perdamaian baru Israel-Palestina.
Ia baru-baru ini memaparkan sebuah gambaran besar rencana perdamaiannya untuk Palestina dan Israel terkait dengan Yerusalem.
Dalam rencana tersebut, Trump mengharap Israel mau mengakui empat wilayah di Yerusalem Timur sebagai wilayah Palestina.
Seperti diilaporkan media Israel, Maariv, Presiden Trump telah menyampaikan rencananya tersebut kepada Menteri Pertahanan Avigdor Liberman saat berkunjung ke Washington DC.
Dukungan tanpa syarat
Dilansir dari Jerusalem Online, Presiden Trump meminta Israel menarik diri dari empat wilayah di Yerusalem Timur, yakni Shuafat, Jabel Mukaber, Isawiya dan Abu Dis.
Selain itu, Trump mengharap otoritas Israel dapat mengakui keempat wilayah tersebut sebagai wilayah Palestina, sehingga dapat menjadi ibu kota masa depan Palestina.
Surat kabar Maariv menambahkan, jika Israel bersedia memenuhi permintaan AS, mereka akan menerima dukungan tanpa syarat dari Gedung Putih terkait isu nuklir Iran.
AS menyatakan siap memberikan dukungan tingkat internasional jika Israel memutuskan menentang Iran secara langsung, bahkan jika terjadi perang.
Kabar mengenai rencana AS itu muncul di tengah persiapan Washington yang akan memindahkan kantor kedutaan besarnya dari Tel Aviv menuju Yerusalem yang dijadwalkan pada 14 Mei mendatang.
Pemindahan tersebut menyusul pengakuan Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang dikecam banyak pihak, terutama warga Palestina.
Konfirmasi otoritas Palestina
Akibat pengakuan itu, Presiden Mahmoud Abbas mengatakan untuk selanjutnya bakal menolak setiap penawaran dari AS.
Otoritas Palestina juga telah mengkonfirmasi tawaran yang disampaikan AS untuk menjadikan Abu Dis sebagai ibu kota masa depan mereka.
Rincian akan rencana Trump diharapkan dapat segera terungkap segera setelah pemindahan kedubes.
Sementara itu, sebagaimana dikutip dari ‘Kompas.com’ dan Tribunmanado.co.id’, para pejabat AS yang didekati Jerusalem Post telah membantah dengan tegas laporan mengenai rencana Trump dan menyebutnya masih dalam tahap perencanaan akhir. (B-TR/jr — foto ilustrasi istimewa)