BENDERRAnews, 3/5/18 (Jakarta): Sosok Ruhut Sitompul memang sering jadi sorotan publik. Utamanya terkait gaya politiknya yang tegas.
Nah, terkini ada berita, politikus Partai Demokrat (PD) tersebut berencana masuk PDI Perjuangan (PDI-P). Disebutnya, PDI-P sebagai partai nasionalis sejati tak asing baginya. Apalagi memang neneknya dulu merupakan salah satu pentolan Partai Nasional Indonesia (PNI), sebuah partai yang didirikan Bung Karno dan berfusi dengan sejumlah partai nasionalis lainnya membentuk PDI di era Orba.
“Ya kita lihatlah. Aku kan orang yang senang berorganisasi,” kata Ruhut saat dihubungi, Selasa (1/5/18) lalu.
Dia menuturkan, dirinya pernah diminta neneknya untuk menyiapkan daftar hadir rapat PNI. Kala itu, Ruhut mengaku masih duduk di sekolah dasar. “Jadi ya dengan warna merah (nasionalis) itu hubungan aku sangat baik. Karena itu, ketika disuruh pakai seragam PDIP, aku pakai,” tuturnya.
Beberapa waktu lalu, Ruhut menjadi juru kampanye (Jurkam) pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Sejumlah politisi PDIP menyiapkan seragam PDIP kepada Ruhut dalam kampanye.
“Kan mereka ajak aku kampanye. Kalau nanti dibilang ‘sudahlah Hut, kalau kau enggak ada partai lain, ikut kita (PDIP)’, ya kita ikut,” ujarnya.
Dia memuji PDI-P yang dinilainya penuh perjuangan. “Betul-betul partai sangat nasionalis, tidak mengenal SARA. Nah, itu yang aku senang dengan PDI-P. Aku kan orangnya anti -SARA,” tegasnya.
Ruhut menganggap dirinya masih kader PD. Dia mengaku heran dengan pernyataan beberapa kader PD yang menyebut dirinya dipecat dari PD.
Ditegaskan, Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak pernah memecatnya sebagai kader. “Tapi kalau dengan ini (pakai seragam PDI-P), aku dipecat, ya nama aku makin besar,” tegasnya.
Ditambahkan, PD tak pernah melibatkan dirinya dalam setiap kegiatan. “Kalau mereka enggak fungsikan aku, lalu ada partai lain yang fungsikan, apa salahnya? Apalagi partai nomor 1, the ruling party,” tambahnya.
Dukung Presiden Jokowi
Pada bagian lain, Ruhut mengatakan, dirinya kemungkinan tidak maju menjadi calon anggota legislatif (Caleg) pada Pemilu 2019. Disebutnya, dua periode berkecimpung di DPR sudah lebih dari cukup.
“Gantian sama yang lain. Kalau pun aku maju, kalau disuruh maju. Baru aku iya. Kalau boleh biar orang lain saja,” katanya lagi.
Dia tak ingin mengganggu kader-kader, baik PD maupun PDIP yang telah bekerja. “Mereka sudah kerja, biarlah. Kita harus legawa. Di hati semua pemimpin kadang-kadang kenapa ada gesekan? Karena tidak ada kata cukup,” ujarnya.
Satu hal yang pasti, dia menegaskan, akan mendukung Presiden Joko Widodo pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. “Aku sama Pak Luhut Binsar Pandjaitan, tergabung dalam relawan Bravo 5 untuk Pak Jokowi dua periode,” tandas Ruhut Sitompul, seperti diberitakan ‘Suara Pembaruan’ yang dilansir ‘BeritaSatu.com’. (B-SP/BS/jr)