BENDERRAnews, 27/4/18 (Jakarta): Penetrasi broadband di Indonesia masih sangat kalah jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya di Asia.
Melihat situasi tersebut, PT Link Net Tbk mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (Capex) senilai Rp1- Rp1,2 triliun untuk melakukan ekspansi tahun ini, utamanya dalam memperluas cakupan jaringan.
Sebagaimana dikemukakan Joel Peter Ellis, Head of Investor Relation Link Net, dana belanja modal itu salah satunya akan dialokasikan untuk ekspansi jaringan.
Dia juga yang menyatakan, penetrasi broadband di Indonesia masih sangat kalah jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya di Asia. “Dengan begitu, kebutuhan akan broadband akan meningkat pada tahun-tahun mendatang,” katanya lagi.
Sebagai gambaran, sepanjang 2017, Link Net menargetkan bisa mencapai 120.000 hingga 150.000 pelanggan rumah.
Joel mengungkapkan, perolehan Link bahkan melebihi target yang mencapai 174.000 pelanggan rumah pada 2017.
Posisi ARPU kuat
Sementara dari sisi average revenue per user (ARPU), sepanjang tahun 2017 lalu perusahaan ini mencatatkan pencapaian Rp421.000. Tahun ini, kata Joel, pihaknya tidak memiliki target angka ARPU yang ingin dicapai secara pasti.
Yang jelas, “saya memprediksi posisi ARPU kami akan tetap kuat di atas Rp 400.000 pada tahun 2018,” ungkap Joel sebagaimana dilansir ‘Kontan.co.id’, belum lama beselang.
Untuk mencapai target tersebut, Joel bilang perusahaan bakal melakukan investasi melalui pengembangan jaringan dan layanan kepada pelanggan.
“Kami juga masih akan menyediakan beberapa pilihan untuk memberikan nilai tambah pada layanan yang diberikan,” ujarnya.
Pendapatan jadi Rp3,4 T
Sepanjang tahun lalu, perusahaan berkode saham LINK ini membukukan pendapatan sebesar Rp3,4 triliun naik 15,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,9 triliun.
Kontribusi pendapatan yang disumbang dari layanan internet broadband dan jaringan mencapai 56 persen, sementara sisanya atau 37 persen berasal dari layanan televisi kabel.
Sebagai tambahan informasi, hingga saat ini, Link Net memiliki 570.000 pelanggan, di mana 98% nya merupakan pelanggan bundling (TV Kabel dan layanan internet broadband).
Hingga akhir tahun, perusahaan ini membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 13 – 14 persen.
Joel Peter Ellis memprediksi pertumbuhan tersebut juga bagian dari adanya pertumbuhan jumlah pelanggan, meski pihaknya tidak memiliki angka pasti penambahan jumlah pelanggan yang dibidik tahun ini. (B-KT/jr)