BENDERRAnews, 18/4/18 (Jakarta): Ajakan Republik Rakyat Tiongkok kini mengarah ke Republik Indonesia. Negeri berpenduduk terbesar di dunia itu mengharapkan Indonesia bersama-sama menentang proteksionisme perdagangan global, karena akan menekan pertumbuhan ekonomi.
“Kami mengajak Indonesia bersama-sama menghentikan unilateralisme dan proteksionisme perdagangan serta menjaga peraturan internasional Organisasi Perdagangan Dunia (WTO),” kata Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian dalam wawancara khusus dengan Antara, di Jakarta, Selasa (17/4/18).
Dia menambahkan, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) secara tegas menentang tindakan Amerika Serikat (AS) yang menerbitkan daftar produk Tiongkok yang dikenai bea masuk tambahan 25 persen. “Tiongkok dan Amerika Serikat mempunyai hubungan dagang yang sangat luas dan kerja sama kedua negara tersebut saling menguntungkan,” ujar Duta Besar Xiao Qian.
Daftar itu mencakup sekitar 1.300 produk impor Tiongkok dari industri kedirgantaraan, teknologi informasi dan komunikasi, robotika, sampai mesin. Total nilai perdagangan untuk ke-1.300 produk itu ialah US$50 miliar seperti dikutip dari Xinhua.
Konsensus RRT-RI
Daftar tarif yang diusulkan itu didasarkan pada penyelidikan Section 301 mengenai dugaan praktik hak intelektual dan transfer teknologi Tiongkok yang diluncurkan Presiden AS Donald Trump pada Agustus 2017.
“Tiongkok dan Indonesia pernah mencapai konsensus mengenai sengketa terkait, tindakan Amerika Serikat tersebut melanggar konsensus antara kedua negara dan peraturan internasional Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Tiongkok secara tegas menentang kebijakan tersebut,” ujar Dubes Xiao Qian.
Ia mengatakan, Amerika Serikat harus mengambil sikap dan posisi yang rasional dan mengabaikan unilateralisme dan proteksionisme perdagangan.
Adapun Tiongkok sudah melaporkan tindakan salah satu pihak AS melalui mekanisme penyelesaian sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Kedua belah pihak harus mengatasi perselisihan berdasarkan aturan perdagangan internasional, melalui konsultasi untuk mencari solusi terbaik.
Amerika Serikat harus tetap bekerja sama dengan Tiongkok untuk mengembangkan perdagangan bilateral yang sehat yang menguntungkan kedua belah pihak, ujar dia. “Kami tidak menginginkan perang dagang dengan negara mana pun, kita menginginkan kerja sama yang saling menguntungkan. Namun, apabila ada yang bersikeras memulai perang dagang, kami tidak takut dan siap mengambil langkah dengan skala dan intensitas setingkat untuk melawannya,” kata Dubes Xiao Qian. (B-AN/BS/jr)