BENDERRAnews, 17/4/18 (Cikarang): Ada banyak asalan, kenapa konsumen dan juga kalangan investor berburu serta berlomba memiliki hunian di Kota Meikarta, Cikarang, Bekasi.
“Selain karena lokasinya yang diisi dengan kelengkapan infrastruktur serta berbagai fasilitas kota modern, juga karena faktor harga,” ungkap Dadiet Waspodo, pelaku bisnis properti di Tangerang Selatan, ketika dihubungi, Selasa (17/4/18).
Ia melihat, banyak anggota masyarakat memiliki hunian dan investasi di Meikarta karena terjangkau, dengan harga awal mulai Rp200 jutaan. Padahal, model dan desain serta isinya bisa dikenakan harga dua hingga tiga kali lipat di tempat lain.
Harga berbeda
Memang, sebagaimana banyak pengakuan dan testimoni, proyek yang dikembangkan oleh Lippo Group ini diklaim punya harga berbeda dengan proyek properti lain di Jabodetabek.
Tipe unit tiga kamar tidur, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima beberapa waktu lalu, di proyek lain dipasarkan mencapai Rp900 juta, sementara di Meikarta hanya Rp300 jutaan.
Selain itu, pengembang juga mempunyai Program Buy Back Guaranty sebesar 51 persen.
Program ini akan memberikan keistimewaan ke konsumen yang mendapat garansi keuntungan sebesar 51 persen dalam tiga tahun, seperti dilansir ‘Teropongsenayan.com’.
Artinya, masih mengutip siaran pers, jika nilai investasi yang dijanjikan tidak sesuai dengan kenyataan, maka konsumen berhak menerima pergantian kerugian sebesar 51 persen. (B-TS/jr — foto ilustrasi istimewa)