BENDERRAnews, 13/4/18 (Jakarta): Para pentolan DPP Golkar datang bersilaturahmi dengan Pengurus Pusat Muhammadiyah.
Pada kesempatan itu pula, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menitip program pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) warganya ke Partai Golkar (PG). Terutama dengan jabatan Ketua Umum (Ketum) PG Airlangga Hartarto (AH) yang juga sebagai Menteri Perindustrian Republik Indonesia.
Dengan jabatan tersebut, Golkar diharapkan lebih banyak membantu warga Muhammadiyah masuk dalam industri-industri yang ada di Tanah Air.
“Kami menyinkronkan program program pemerintah, antara lain di Kementerian Perindustrian dengan Muhammaddiyah,” kata AH usai melakukan silahturami dengan Pengurus Pusat (PP) Muhamadiyah Haedar Nasir di Gedung Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (12/4/18) kemarin, seperti dilansir ‘Suara Pembaruan’.
Haedar didampingi Sekjen Abdul Mu’ti dan para pengurus seperti Busyro Muqoddas dan Hajriyanto Y Thohari yang juga kader Golkar.
Sementara AH didampingi Sekjen Lodewijk F Paulus, Ketua DPP Agus Gumiwang Kartasasmita, Happy Bone Zulkarnain, Rizal Mallarangeng, dan Ace Hasan Syadzily.
Peran penting Muhammadiyah
AH menjelaskan Muhammadiyah berperan penting dalam memproduksi generasi unggul di bangsa ini. Pasalnya, 15 persen dari total kelulusan tiap tahun berasal dari sekolah-sekolah yang dimiliki Muhammadiyah.
Para lulusan tersebut harus dicarikan lapangan kerjanya. Sektor perindustrian menjadi medan yang bisa digarap.
“Sekolah maupun universitas yang dikelola Muhammadiyah saat ini menyumbang hampir 15 persen lulusan dari semua jenjang yang ada di Indonesia. Sebagian besar mahasiswa Muhammadiyah itu berprofesi mandiri. Itu yang sedang kita bangun bagaimana link and match bisa berjalan,” ujar AH.
AH menegaskan Muhammadiyah memiliki sejarah panjang dalam pendidikan dan pembangunan SDM. Muhammadiyah memiliki banyak universitas di seluruh Indonesia.
Saat ini, pemerintah sedang konsen ke pengembangan SDM dalam menyambut Revolusi Industri 4.0. Dia mengajak warga Muhammadiyah menyambut era tersebut dengan cepat dan proaktif agar tidak ketinggalan oleh negara-negara lain. (B-SP/BS/jr)