BENDERRAnews, 11/4/18 (Manado): Pihak PT Angkasa Pura I. merespons kian meningkatnya arus deras kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara.
Yakni antara lain dengan membangun terminal khusus internasional di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado.
“Ini merupakan urgensi atas membanjirnya wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara. Selama ini, proses check-in penerbangan domestik maupun internasional masih berada di tempat yang sama. Kami akan bangun terminal khusus internasional pada 2018 ini. Harapannya, pada 2019 bisa beroperasi,” ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi, Minggus Gandeguai, dalam rilis yang dikirim Rabu (11/4/18).
Terminal tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 30.000 meter persegi. Saat ini pembangunan terminal masih menunggu rencana teknik terinci (RTT) dari pusat.
“Di terminal ini, saya telah meminta minimal dua garbarata. Sehingga proses boarding dapat lebih cepat. Kebutuhan dana investasinya paling di bawah Rp100-an miliar,” jelasnya lagi.
Sangat fantastik
Tidak dapat dipungkiri, pertumbuhan pariwisata Sulut saat ini sangat fantastik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi mencapai 10.789 orang pada Februari 2018.
Torehan ini melonjak hingga 110,86 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang berada di angka 5.119 orang.
Wisman asal Tiongkok masih mendominasi kunjungan ke Sulawesi Utara. Pada Februari 2018, Wisman asal Tiongkok yang berkunjung ke Bumi Nyiur Melambai mencapai 9.887 orang atau mengambil porsi 91,60 persen.
Minggus mengatakan, data hingga 14 Maret 2018, ada kenaikan penumpang hingga sembilan persen dibandingkan tahun lalu.
Konsep smart airport
Selain fasilitas terminal, pembenahan juga akan dilakukan di fasilitas lainnya, seperti air side dan land side. Tidak hanya itu, pembenahan dari sisi lahan parkir kendaraan roda empat juga akan dijalankan, mengingat kondisi saat ini masih terbatas.
Konsep smart airport pun akan ditingkatkan di Bandara Sam Ratulangi. Bandara Sam Ratulangi saat ini telah menggunakan konsep digital. Di area lobi, sudah dipasang monitor Flight Information Display System (FIDS) berukuran besar.
Belum lagi penayangan aplikasi flight radar. Lalu lintas penerbangan juga bisa dipantau langsung. Begitu juga jaringan internet hingga implementasi transaksi nontunai akan diperkuat lagi.
Apresiasi diberikan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, atas rencana tersebut. Sebagai pintu gerbang pariwisata Sulut, Bandara Sam Ratulangi harus memberikan kesan mendalam kepada wisatawan. Demikian diberitakan Suara Pembaruan, sebagaimana dilansir ‘BeritaSatu.com’. (B-SP/BS/jr)