BENDERRAnews, 28/3/18 (Jakarta): Kini kita telah ada di era ekonomi global yang pintar. Dan Indonesia sudah mulai memasuki ekonomi global yang pintar tersebut, dari sebelumnya cuma andalkan ekonomi sumber daya.
Mengapa?
Salah satunya karena generasi muda Indonesia kini banyak yang memilih untuk memulai menjadi entrepreneur dengan cakupan wilayah Asia. Mereka banyak menekuni bisnis teknologi kreatif, kuliner, hingga start up.
Potensi itulah yang dilihat partner asing saat memilih Meikarta sebagai satu-satunya pusat kawasan yang mengintegrasikan work, play, dan live.
Sejumlah perusahaan telah memiliki rencana pengembangan bisnisnya di Meikarta. Nota kesepahaman antara Lippo Group sebagai pengembang Meikarta dengan mitra global menjadi fase awal untuk terwujudnya kota baru terbaik di Asia Tenggara. Kota di Cikarang ini, salah satunya bermitra dengan Rework.
Meikarta istimewa
Founder & CEO Rework, Vanessa Hendriadi mengatakan perusahaannya akan membangun kantor di Meikarta dengan luas lahan lebih dari 10.000 m2.
Dia beralasan, pemilihan Meikarta menjadi istimewa, karena fasilitas yang disediakan sesuai dengan value perusahaannya yang menunjang kerja dan kehidupan berkualitas.
“Kami sangat tertarik dengan proyek ini karena visi kami re-invent the way people work dan kami mau bekerja sama dengan Meikarta dan Lippo karena memang potensinya sangat besar,” kata Vanessa.
Lebih lanjut, Venessa mengatakan, perusahaannya akan membangun produk dan jasa yang membantu proses bekerja menjadi jauh lebih menarik.
Kerja sama ini mendorong Meikarta di koridor timur Jakarta menjadi pusat bisnis regional.
MoU level global
Selain dengan Rework, Meikarta juga telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan perusahaan tingkat global, yakni USA Dunham Bush Refrigeration Equipment Inc, Union Space, Shanghai Infin Technology, Eshang Rosewood ESR logistic, Nagase Indonesia, Micro Focus, ACSC & CFLP International Logistic, dan 7.5 Degree.
Presiden Meikarta, Ketut Budi Wijaya mengatakan, kerja sama tersebut merupakan bukti respons publik dunia atas kehadiran Meikarta.
“Ke depan, selain sebagai kawasan hunian, juga akan menjadi pusat pendidikan dan riset. Apa yang dilakukan Meikarta merupakan langkah awal untuk merealisasikan Meikarta menjadi sebuah kota baru yang modern”, kata Ketut Budi Wijaya.
Pembangunan Meikarta seluas 22.000.000 m2 tahap pertama sudah dirancang sejak 2014. Pekerjaan fisik sudah mulai sejak Januari 2016 dengan dibangunnya sekaligus sampai 100 gedung pencakar langit (tower) setinggi 35 hingga 46 lantai. Total pekerja yang mencapai 65.000 orang merupakan penciptaan lapangan kerja tersendiri. Demikian dikompilasi dari ‘BeritaSatu.com’. (B-BS/jr)