BENDERRAnews, 22/3/18 (Jakarta): Penggagas dan Pendiri Utama Partai Demokrat, Vence Marthin Rumangkang, menapaktilas sejarah berdirinya partai sejak 17 tahun lalu.
Ventje dan beberapa para pendiri Partai Demokrat (PD) memang secara kebetulan berkumpul di Gedung Graha Pratama Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, pekan lalu, dan terungkaplah kisah seputar penggasan serta pendirian partai berlambang segitiga ‘mercy’ tersebut pada tanggal 10 September 2001.
“Kami tentu terus mendukung eksistensi partai yang konsisten jalankan ideologinya secara benar, dan memanjatkan doa bagi para pendiri yang telah mendahului kita,” ujar Vence Marthin Rumangkang yang merupakan ‘bidan’ utama PD dalam keterangannya, Kamis (15/3/18) lalu.
Ia mengisahkan, 18 tahun lalu, di kantor tempat mereka berkumpul saat ini, para pendiri sering berkumpul dalam suka dan duka dalam menggagas berdirinya Partai Demokrat. Dia lalu mengajak para penggas dan pendiri dapat berkumpul kembali untuk memanjatkan doa bagi para pendiri yang telah tiada.
“Para pendiri yang telah mendahului kita adalah Drs Achmad Yanni Wahid , Prof. Dr. Rusli Ramli.MS, Rayner F Kodoatie. SH, Makmun, serta para pendiri pertama di daerah seperti Yusuf Pardamaian (pendiri dan Ketua DPD PD Sumut), Drs. Sofyan (pendiri Jambi), Syamsul (pendiri Palu), Drs Anwar (pendiri NTB), Ibrahim Barsyah (pendiri Maluku Utara) Drs Fachruddin Massarampa (pendiri Sulawesi Tenggara) dan Suardi (Pendiri Sumatera Barat/padang). Doa bersama ini dipimpin oleh Ustadz Aboe Bakar,” ujarnya.
Harapan pendiri
Sesudah doa bersama, para pendiri nonton bareng video dokumentasi sejarah berdirinya Partai Demokrat.
Para pendiri berharap, supaya para kader untuk menjaga cita-cita para pendiri dan kembali pada jati diri awal yang diletakkan oleh para pendiri dengan ideologi partai, yakni humanisme, nasionalisme, dan religius.
“Bukan korupsi, kolusi, dan nepotisme,” tandasnya.
Pertemuan ini dihadiri oleh para pendiri serta beberapa kader seperti Dr W Donald R Pokatong, MSc, Dr Ruddy Sumampouw, Ifan Pioh, MA dkk. (B-RM/jr)