BENDERRAnews, 12/3/18 (Jakarta): Pihak PT Kereta Api Indonesia telah menyiapkan sebanyak 236.210 kursi penumpang untuk arus Angkutan Lebaran 2018 yang ditetapkan selama 22 hari pada 5-26 Juni 2018. Jumlah tersebut meningkat 3,5 persen dibanding tahun lalu.
Dilaporkan juga, tahun ini PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan 353 kereta reguler dengan kapasitas 212.458 penumpang dan 40 rangkaian kereta tambahan dengan kapasitas 23.752 penumpang. Sementara tahun lalu, KAI menyiapkan 333 rangkaian kereta reguler dengan kapasitas 200.154 penumpang dan 46 rangkaian kereta tambahan dengan kapasitas 28.004 penumpang.
Humas PT KAI, Agus Komarudin, menyatakan calon penumpang sudah dapat memesan tiket kereta 90 hari sebelum jadwal keberangkatan melalui aplikasi smartphone KAI Access, loket reguler, maupun e-kiosk stasiun, serta mitra yang bekerja sama dengan KAI. Tiket kereta sudah dijual pada 7-24 Maret 2018.
“Arus mudik kami prediksi akan mengalami puncaknya pada Rabu (13/6), sedangkan arus balik pada Minggu (17/6/18). Kereta api tambahan beroperasi pada 4-26 Juni,” ujar Agus saat konferensi pers di gedung Jakarta Railway Center (JRC), Jakarta Pusat, Senin (12/3/18).
Kapasitas bandwidth
Pihaknya juga memperbesar kapasitas bandwidth pemesanan tiket dari 150 Mbps menjadi 400 Mbps untuk memperlancar proses pemesanan tiket, peningkatan firewall, dan upgrade sistem untuk mencegah gangguan sistem teknologi informasi serta mengoptimalkan server penjualan tiket.
Untuk menjamin kelancaran perjalanan, pihaknya menyiapkan 236 posko di daerah rawan yang dilengkapi sejumlah peralatan dan material, seperti batu balas, bantalan rel, pasir. Pihaknya juga menyiapkan 1.113 penjaga perlintasan sebidang, 705 orang pemeriksa jalur, serta tenaga lain bila terjadi peristiwa luar biasa.
Selain itu, ada 3.584 personel satpam dan 1.339 polsuska akan menjaga stasiun dan lintasan kereta api. Mereka dibantu 1.526 personel TNI/Polri bersama 72 anjing pelacak K9 yang menjaga stasiun, tempat parkir, dan jalur kereta.
Pihak KAI melalui Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan juga menyiapkan angkutan motor gratis dengan kapasitas 18.096 unit sepeda motor. Sepeda motor tersebut diberangkatkan pada 8-25 Juni 2018. Pendaftaran angkutan motor gratis dilakukan di sejumlah stasiun di Jabodetabek dan Bandung sejak 9 Februari 2018.
Para pemudik motor gratis dibagi menjadi 3 lintasan, yakni lintas utara (Stasiun Jakarta Gudang-Stasiun Surabaya Pasar Turi), lintas selatan I (Stasiun Jakarta Gudang-Stasiun Kutoarjo), dan lintas selatan II (Stasiun Jakarta Gudang-Stasiun Blitar).
Pihaknya juga menyiapkan 67.818 tempat duduk bagi pemudik motor gratis dengan ketentuan tidak dapat melakukan perubahan jadwal atau pembatalan. Penyerahan bukti pemesanan tiket dilakukan saat peserta angkutan motor gratis menyerahkan sepeda motor di 18 rangkaian kereta yang disiapkan. Demikian ‘Suara Pembaruan’ memberitakan.
Sementara itu dari Yogyakarta, dilaporkan, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi alias BKS, mengatakan, jalan tol Jakarta-Surabaya siap dilalui pada Lebaran 2018, namun masih ada ruas yang berstatus fungsional sepanjang 30-40 kilometer di sekitar Batang, Jawa Tengah.
“Pembangunan untuk penyelesaian terus dilakukan dan sudah tersambung, sehingga Lebaran tahun ini sudah bisa digunakan sekalipun masih ada yang berstatus fungsional,” kata Menhub Budi kepada pers di Yogyakarta, Minggu (11/3/18).
Hal itu disampaikan saat Menhub bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meninjau pelaksanaan pembuatan SIM A Umum kolektif di Polres Kota Yogyakarta, Ngampilan.
Menurutnya, ruas jalan tol yang berstatus fungsional tersebut sebenarnya sudah bisa dilalui dan tidak bayar karena memang kondisinya belum selesai 100 persen.
“Jadi nanti yang melewati jalur fungsional itu tidak dikenakan biaya,” katanya.
Pemerintah, katanya, terus menyelesaikan pembangunan jalan tol tersebut sehingga diharapkan bisa segera dilalui kendaraan bermotor sesegera mungkin.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan Jalan Tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya sudah bisa digunakan untuk lalu lintas mudik pada Lebaran tahun ini dengan sebagian ruas sudah operasional dan sebagian masih berstatus fungsional.
“Kalau akhir 2018 tol dari Jakarta sampai Surabaya sudah operasional. Tetapi untuk mudik, beberapa ruas tol masih fungsional, namun bukan darurat. Untuk pembebasan lahan, hampir seluruhnya sudah di atas 90 persen. Tantangannya hanya percepatan pekerjaan dengan tetap disiplin menjaga standar operasi prosedur (SOP) dan kualitas pekerjaan,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis.
Menteri Basuki mengatakan kondisi Jalan Tol yang fungsional akan lebih baik dari tahun lalu yang masih dalam kondisi darurat.
Menurut Basuki terdapat dua titik kritis tersambungnya Tol Trans Jawa hingga ke Surabaya untuk mudik 2018, yakni di lokasi pembangunan Jembatan Kali Kuto sepanjang 160 meter yang berada di ruas Tol Batang-Semarang dan Jembatan Kenteng sepanjang 496 meter di ruas Tol Semarang-Solo.
Untuk ruas Tol Batang-Semarang titik kritisnya ada di Jembatan Kali Kuto. Akhir Maret 2018, pekerjaan konstruksi di bagian bawah jembatan akan selesai. Kemudian baru dipasang girder dan pelat baja untuk jembatan duharapkan Mei 2018 sudah bisa terpasang dan sebelum mudik sudah bisa dilewati. Begitu seperti dilansir dari ANTARA, oleh ‘BeritaSatu.com’. (B-SP/AN/BS/jr)