BENDERRAnews, 6/3/18 (Sydney): Ini sebuah kisah hero menarik disimak. Tersebutlah sebuah perusahaan penghasil tahu dan tempe milik diaspora Indonesia di Australia, Nutrisoy Pty. Ltd, meresmikan fasilitas barunya sebagai tempat penyimpanan produk di Banksmeadow, Sydney timur.
Seperti dilansir dari keterangan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney yang diterima di Jakarta, Senin (5/3/18) kemarin, menyebutkan, peresmian fasilitas baru pabrik yang telah berusia 30 tahun itu dihadiri Konjen RI Sydney, Heru Hartanto Subolo serta masyarakat dan diaspora Indonesia di Sydney.
Nutrisoy didirikan pada tahun 1984 di Sydney oleh sebuah keluarga diaspora Indonesia berdarah Minahasa, Sulawesi Utara, yaitu Tony Wondal beserta istrinya.
Di kalangan ‘Bangsa Minahasa’, Sulawesi Utara (Sulut) — atau yang juga populer dengan sebutan Orang Manado (ini sudah ada blasteran dengan aneka etnik Nusantara bahkan Mancanegara, Red) — para diaspora itu dikenal sebagai ‘Tou Kawanua’ atau ‘Kawanua’ (=ditulis sebagai Minahassan Overseas, dalam Jano Bolang & Jeffrey Rawis, padaepisode ‘Budaya Sabuwa’ di Buku “Orang Manado: Mitos, Legenda, Citra, Gaya & Canda”, Penerbit Yayasan Malesung Indonesia, Edisi Terbatas, Jakarta, 2006).
Tony Wondal yang juga merupakan citra Minahassan Overseas (dan telah memiliki blasteran darah petualang yang profesional), sesuai tulisan dalam buku di atas, jelas memiliki gen serta spirit ‘Sumekolah’ (selalu punya motivasi menambah dan memperluas pengetahuan) plus ‘Tumani’ (punya semangat terus memperlebar wawasan dan membangun perbadaban di mana saja), sebagaimana ekspresi diri dalam sosok Sam Ratulangi (Minahassan Overseas yang menjadi Doktor Ilmu Pasti Asia Pertama di Eropa).
Nah, sejalan berkembangnya bisnis tersebut, Tony pun mewarisi spiritnya kepada ketiga anaknya yang kini turut menjalankan perusahaan.
“Kami memulai bisnis dari sebuah garasi kecil. Dalam perjalanan dan tantangan yang dihadapi, bisnis kami terus berkembang. Saat ini usaha kami berada di atas area seluas 3.000 meter persegi, dan mempekerjakan sekitar 50 orang,” ujar Tony.
Produksi aneka tofu
Nutrisoy telah memproduksi lebih dari 20 aneka tofu dan tempe berkualitas tinggi dengan tiga merek berbeda, yakni Nutrisoy, Soyco dan TLY, dan dijual ke seluruh pasar Australia.
Nutrisoy juga telah menjadi salah satu produsen tofu dan tempe terbesar di negeri kangguru tersebut. Produk-produknya dijual ke supermarket, pedagang eceran, perusahaan katering dan manufaktur makanan di seluruh Australia. Nutrisoy juga menjual produknya ke beberapa negara secara terbatas, seperti Selandia Baru dan Kaledonia Baru.
Sementara Konsul Jenderal Heru Subolo dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada Tony Wondal dan keluarganya. Dia juga mengapresisasi kerja keras dan ketekunan Tony yang berbuah kesuksesan bisnis.
“Kerja kerja keras Anda di bisnis ini tidak saja telah berkontribusi bagi ekonomi Australia dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain, tetapi juga telah menghasilkan produk-produk yang memenuhi kebutuhan publik Australia,” kata Konjen Subolo.
Konsul berharap masyarakat dan diaspora Indonesia di Australia akan terinspirasi oleh ketekunan dan kerja keras Tony Wondal dalam mengembangkan bisnis yang membawa nama Indonesia di Australia. Demikian ‘dilansir Antara’ dan ‘BeritaSatu.com’. (B-AN/BS/jr)