BENDERRAnews, 19/2/18 (Khartoum): Kinerja hebat Komunitas Budaya “Bapontar” binaan Beiby Sumanti dkk semakin dahsyat saja.
Sesudah racikan Musik Kolintang dengan performa internasional sukses pentas di beberapa negara, kini giliran Tarian Kabasaran alias Cakalele khas Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), menghebohkan Festival Persahabatan Bangsa-Bangsa ke-4 di Kota Khartoum, Sudan yang diikuti 86 negara, tanggal 10 Februari 2018 lalu.
“Ya, Tarian Cakalele kini makin dikenal dunia, karena mampu memukau pengunjung Karnaval dan Pentas Kesenian di festival internasional tersebut,” kata Beiby yang juga Anggota Dewan Pembina DPP Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih (GPPMP), Senin (19/2/18), di Jakarta.
Lebih menariknya lagi, tarian ini dimainkan oleh ‘Formed Police Unit’ (FPU) 10 Garuda Bhayangkara, dan dipimpin langsung oleh Tuama asal Bitung, AKBP Lukman Malik.
Tuama asal Bitung
Jussac Rumambi, Pelatih Kabasaran dari “Bapontar” mengaku bangga dengan ditampilkannya tarian tersebut di tingkat dunia, bersama para dura budaya 86 negara lainnya yang ikut menjadi peserta.
“Kami mengapresiasi Tuama (laki-laki hebat) asal Bitung AKBP Lukman Malik, yang dengan bangganya mempertontonkan tarian tersebut. “Memang Tuama Paling span. Torang pe Kabasaran so bapontar (=Kita punya Cakaleke sudah pesiar) bawa budaya Minahasa tampil bersama dengan negara-negara lain,” ujar sosok pemenang busana adat khas daerah (ketika itu menggunakan pakaian kebesaran Cakaleke di Istana Negara, 17 Agustus 2017) dan mandapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi ini.
Sebagaimana diketahui, FPU 10 Garuda Bhayangkara adalah satgas yang ditugaskan dalam misi perdamaian dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Kami berharap, merrka bisa terus jaga silaturami, jaga soliditas dan jaga kekompakan sampai dengan akhir misi,” tandas Jussac.
Sementara itu, Karnaval dan Pentas Kesenian dan Budaya Bangsa-Bangsa ini diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan Sudan dan diikuti oleh 86 negara.
Apel Merah Putih
Sebagai Dewan Pembina GPPMP, Beiby Dunanti juga meñgirim Tim Tarian Cakalele, menyemarakkan “Ziarah dan Apel Merah Putih” dalam rangka Peringatan 72 Tahun Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Februari 1946″ di Taman Makam Pahlawan ‘Kalubata’, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/18) lalu.
Tak tanggung-tanggung ‘tumpukan tari perang khas Minahasa itu dikomandoi langsung oleh Jussac Rumambi, beranggotskan 12 personel ‘Waraney’ (ksatria Minahasa, Red) dan tim pengiringnya.
Ke depan, sehubungan dengan Hari Kebangkitan Nasional dan HUT GPPMP, disiapkan sebuah ajang nasional cakalele. Penyelenggaran6a GPPMP, sedangkan tim teknisnya dari “Bapontar”. (B-TS/LN/jr — foto ilustrasi istimewa)