BENDERRAnews, 17/1/18 (Lippo Village, Karawaci): Nilai-nilai keluarga yang ditanamkan orang tua sangat berpengaruh dalam membentuk karakter James Riady dan saudara-saudaranya, sehingga dapat membawa Lippo Group sebagai salah satu kekuatan usaha pembangun bangsa.
Hal itu terungkap ketika berlangsung acara “New Year Executive Gathering Lippo Group” di ‘Mochtar Riady Institute for Nano Technology’ (MRIN), di kawasan Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten, Senin (15/1/18) awal pekan ini.
Namun, CEO Lippo Group ini mengakui, kemajuan dan kontribusi Lippo kepada bangsa dan negara tidak sepi dari pandangan miring kalangan tertentu.
Akan tetapi, ia lalu menunjukkan berbagai fakta, kontribusi Lippo kepada bangsa dan negara ialah sesuatu yang kasat mata.
Masyarakat internasional pun memberikan apresiasi dan grup usaha berskala global senang menjadi mitra bisnis Lippo.
“Dari kecil, kami tak pernah dinasihati orangtua untuk mengumpulkan celengan sebanyak-banyaknya,” ungkap James.
Dijelaskan, nilai utama yang selalu ditanamkan orangtuanya, menurut James Riady, ialah pentingnya semangat entrepreneurship atau kewirausahaan, akses ke sumber dana, investasi di sektor usaha yang tepat, dan keluarga.
Tegasnya, menurutnya, nilai keluarga selalu ditekankan oleh orangtuanya.
“Jangan sampai kita berhasil dalam usaha, tetapi keluarga berantakan. Kalau ada masalah dengan keluarga, cuti dulu, selesaikan masalah keluarga, baru kembali kerja,” jelas James.
Liburan bersama keluarga sangat penting untuk memupuk saling pengertian dan kebersamaan.
Kontribusi bisnis Lippo
Sebelumnya, Founder dan Chairman Lippo Group, Mochtar Riady, mengungkapkan, Lippo bertumbuh serta berkiprah di tengah-tengah bangsa tercinta Indonesia.
Terbukti, kini Lippo Group mempekerjakan 125.000 karyawan secara langsung, dan melayani 65 juta pelanggan di 600 wilayah Indonesia, termasuk dari Papua hingga Aceh.
Lippo Group yang memfokuskan diri pada bisnis jasa, kelompok usaha ini sudah beroperasi di Indonesia selama 67 tahun dan berkomitmen penuh untuk terus melayani bangsa serta memberikan kontribusi konkret kepada Negara.
Saat ini, Lippo Group membawahkan puluhan perusahaan yang 16 di antaranya merupakan perusahaan tercatat di bursa (listed company). Bahkan pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/1/18), ke-16 emiten Lippo Group membukukan total kapitalisasi pasar (market cap) Rp88,10 triliun.
Ke-16 emiten itu terdiri atas PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Siloam International Hospitals (SILO), PT Link Net Tbk (LINK), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dan PT Multipolar Tbk (MLPL).
Lainnya ialah PT First Media Tbk (KBLV), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD), PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI), PT Star Pacific Tbk (LPLI), PT Lippo Securities Tbk (LPPS), PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI), serta PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN).
Lippo Group bergerak, antara lain di bidang properti, ritel, TTM (teknologi, telekomunikasi, dan multimedia-Red), pendidikan, kesehatan, serta keuangan.
Bidang properti meliputi kota satelit, perumahan, kondominium, perkantoran kelas atas, pusat industri, pusat belanja, hotel, golf, lembaga pendidikan, rumah sakit, dan taman pemakaman.
PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Lippo Cikarang Tbk merupakan dua perusahaan properti yang menjadi ikon Lippo.
Adapun di bisnis ritel, Lippo mengoperasikan supermarket, hypermarket, dan foodmart di bawah bendera PT Matahari Department Store dan PT Matahari Putra Prima Tbk.
Sedangkan bidang telekomunkasi mencakup televisi kabel dan satelit di bawah PT First Media Tbk dan PT Link Net Tbk. Bisnis teknologi telekomunikasi eksis lewat PT Multipolar Tbk.
Sementara itu, di bidang multimedia, Lippo membangun jaringan media massa di bawah Berita Satu Media Holdings, yang antara lain mengelola BeritasatuTV, BeritaSatu.com, Harian Investor Daily, Majalah Investor, Harian Umum Suara Pembaruan, Majalah Globe Asia, dan The Jakartaglobe.com.
Lalu di bidang pendidikan, Lippo tercatat sebagai pionir dalam pembangunan sekolah modern lewat Sekolah Pelita Harapan dan Universitas Pelita Harapan. Dengan mengusung misi pelayanan dan pemerataan pendidikan, Lippo membangun Lentera Harapan, yakni sekolah dasar dan menengah untuk masyarakat menengah-bawah. Selain di Jabodebatek, Lentara Harapan banyak dibangun di Indonesia bagian timur.
Lippo juga mengelola jaringan rumah sakit umum dengan nama Siloam. Saat ini, jaringan RS Siloam menempati peringkat pertama berdasarkan jumlah tempat tidur, peralatan, dan kualitas pelayanan. Siloam banyak dibangun di daerah terpencil untuk membantu masyarakat mendapatkan akses kesehatan.
Ihwal nama Lippo
Tentang nama Lippo, sesungguhnya sudah ada sejak 1958. Berasal dari kata li artinya kekuatan atau modal dan po yang berarti sumber kekuatan.
Lippo diartikan sebagai sumber kekuatan modal dan moral. Nama Lippo dikenal luas di Tanah Air lewat Bank Lippo. Didirikan pada 1989, saham bank ini dilepas ke Khazanah Nasional, pemilik CIMB (Malaysia) pada 2005.
Namun, Mochtar Riady, pendiri Lippo yang dijuluki “Bankir Bertangan Dingin” oleh pers Indonesia, kembali memiliki bank, PT Bank Nationalnobu Tbk, untuk tetap memperkuat bisnis keuangannya lewat perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, asuransi, dan sekuritas. Selain itu, dengan OVO, Lippo juga melayani transaksi keuangan. (B-BS/jr)