BENDERRAnews, 9/11/17 (Bekasi): Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, melakukan safari politik ke Meikarta, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu dua pekan lalu.
Ini dilakukannya jelang pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.
Dia mengatakan, pemilih terbesar dalam pesta demokrasi ada di Jawa Barat dan sebagai politikus, ia melakukan komunikasi kepada siapa saja termasuk kepada para pebisnis atau pelaku ekonomi.
“Saya harus berkomunikasi kepada siapa saja, termasuk pebisnis-pebisnis, pelaku ekonomi. Komunikasi yang saya bangun ini penting karena partai juga harus punya pandangan yang luas bagaimana cara membangun negara, membangun sektor-sektor kawasan industri ini,” ujar Hinca Panjaitan usai menghadiri acara penutupan atap dua menara Central Business District (CBD) di Meikarta, Minggu (29/10/17) lalu.
Disebutnya, politik itu tidak semata-mata hanya membicarakan siapa yang menjadi calon presiden, calon gubernur. Tapi lebih dari itu, bagaimana politikus memahami cara membangun kawasan hunian, membangun kawasan industri. Itu juga merupakan bagian dari kerja politik.
“Bagi saya politik itu tidak semata-mata siapa yang menjadi calon presiden, calon gubernur tapi lebih dari itu membangun kawasan, membangun industri, itu juga merupakan bagian kerja-kerja politik yang saya kembangkan,” tuturnya.
Dia pun dengan seksama menelusuri konsep pengembangan hunian layak dan terjangkau bikinan Lippo Group di Kota Meikarta, sebagai salah satu solusi penting untuk memberikan pemukiman murah kepada rakyat banyak.
“Hal-hal seperti ini perlu mendapat atensi para politisi juga. Inilah yang disebut ‘soft politics’. Jangan selalu ‘hard politics’ saja (Pilpres, Pileg, Pilkada),” katanya lagi.
Tetap Dede Yusuf
Saat disinggung terkait Pilkada Jawa Barat mendatang, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, masih mantap dengan pilihan kepada Dede Yusuf.
”Kami memunculkan nama seperti Dede Yusuf, ini yang kami sampaikan ke publik. Elektabiltas Dede Yusuf? masih ada waktu, sekarang Oktober, masih banyak waktu, pendaftaran 8 Januari (tahun depan), dua bulan ke depan akan sangat menentukan,” tambahnya.
Hinca memperkirakan, kompetisi Pilkada di Jawa Barat akan berlangsung menarik, apalagi dengan jumlah pemilih terbesar.
“Kompetisi Jawa Barat akan seru, menarik lah, karena jumlah pemilih terbesar itu ada di Jawa Barat,” tuturnya seperti diberitakan ‘Suara Pembaruan’.
Dia pun mengakui, masih melakukan komunikasi politik dengan partai-partai yang belum memutuskan dukungan seperti Hanura, Gerindra dan sebagainya.
“Kami berkomunikasi dengan Hanura, Gerindra. Jangan lupa, karena tidak mungkin kita usung satu calon, tapi harus pasangan calon, ketika dua calon ini gabungkan, di situlah seninya, calon gubernurnya dapet, wakil gubernurnya belum. Di sinilah komunikasinya,” tambah Hinca Panjaitan. (B-SP/BS/jr)