BENDERRAnews, 6/11/17 (Texas): Seorang warga AS bernama Devin Patrick Kelley, pelaku penembakan Gereja First Baptis di Sutherland Springs, Texas, akhirnya meregang nyawa. Ini setelah kepolisian melakukan pengejaran ke Guadalupe Couunty.
Namun belum diketahui apakah pelaku menembakkan dirinya sendiri atau tewas ditembak kepolisian.
Tragedi ini diyakini sebagai penembakan terburuk di tempat ibadah dalam sejarah Amerika.
Gubernur Texas Greg Abbott mengeluarkan sebuah pernyataan setelah penembakan tersebut. “Sementara rincian tindakan mengerikan ini masih dalam penyelidikan. Cecilia dan saya ingin menyampaikan pemikiran dan doa kami yang paling tulus kepada semua orang yang telah terpengaruh oleh tindakan jahat ini,” ujarnya.
“Saya ingin berterima kasih kepada penegak hukum atas tanggapan mereka dan meminta agar semua orang Texas berdoa untuk komunitas Sutherland Springs selama masa berkabung dan kehilangan ini.”
Pelaku sebelumnya diketahui sebagai seorang veteran Angkatan Udara AS dan guru alkitab berusia 26 tahun. Aksi brutal pelaku menyebabkan 26 orang tewas termasuk dua anak berusia 2 tahun.
Sumber penegak hukum setempat menyebutkan pelaku masuk ke Gereja First Baptis di Sutherland Springs mengenakan perlengkapan tempur dan mulai melakukan penembakan sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
Pria yang berasal dari New Braunfels, pinggiran kota San Antonio itu akhirnya tewas setelah dilakukan pengejaran ke Guadalupe Couunty. Tetapi belum jelas apakah pelaku menembak dirinya sendiri atau oleh petugas yang mengejarnya.
Kepolisian San Antonio melakukan penggerebekan ke rumah pelaku pada Minggu (5/11) malam dengan melibatkan tim K9 dan pasukan bom.
Pelaku Kelley sebelumnya sempat memposting dirinya dengan sebuah senapan AR-15 di akun Facebook.
Sebuah akun Linkedln yang diduga milik pelaku disebutkan kalau Kelley bergabung dengan Angkatan Udara AS setelah lulus di sekolah New Braunfels tahun 2009. Dia bekerja di bidang logistik dan pasokan di AU AS sampai tahun 2013. Sesudah itu dia pergi dan mengajukan diri sebagai guru untuk pelajaran Alkitab di Gereja Kingsville First.
Laporan dari lokasi
Sedikitnya 27 orang tewas setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah gereja di Texas ketika berlangsung misa Minggu (5/11/17) waktu setempat atau Senin dini hari WIB.
Serangan itu terjadi di Gereja First Baptist, Sutherland Springs, Wilson County. Petugas polisi Albert Gamez Jr membenarkan jumlah korban itu di stasiun televisi CBS News.
Pelaku penembakan akhirnya tewas di tangan aparat. Dia masuk ke gereja dan mulai menembak sekitar pukul 11:30 waktu setempat (00:30 Senin WIB).
“Rinciannya masih samar namun yang saya tahu sekarang seperti yang mereka sampaikan ke saya ada 27 jenazah dan lebih dari 20 atau 25 orang terluka,” kata Gomez Jr.
“Mereka juga mengatakan bahwa si penembak juga tewas.”
Salah satu saksi mata bernama Carrie Matula mengatakan dia mendengar tembakan dari senjata semi otomatis.
“Ini komunitas yang sangat kecil, jadi semua orang ingin tahu apa yang terjadi,” ujarnya.
Para agen penyidik federal atau FBI telah berada di lokasi namun belum diketahui motif pelaku.
FBI mengatakan meskipun menurut laporan hanya ada pelaku tunggal, mereka masih meneliti kemungkinan adanya pelaku lain.
“Doa kami untuk mereka yang menjadi korban aksi jahat ini. Terima kasih kami kepada para penegak hukum atas respons mereka,” kata Gubernur Texas Greg Abbott.
Dia menambahkan informasi lebih jauh soal serangan ini akan segera disampaikan lewat Departemen Keselamatan Publik Texas.
Presiden Donald Trump yang sedang dalam kunjungan ke Jepang ikut memantau masalah ini.
“Semoga Tuhan bersama warga Sutherland Springs, Texas. FBI dan penegak hukum sudah di lokasi. Saya memonitor situasi dari Jepang,” kata Trump lewat Twitter, sebagaimana ‘BeritaSatu.com’ melansir.
Veteran AU
Pelaku penembakan massal yang melepaskan tembakan di dalam sebuah gereja di Texas, Minggu (6/11/17) malam atau Senin dini hari WIB, telah teridentifikasi. Dia merupakan seorang veteran Angkatan Udara AS dan guru alkitab berusia 26 tahun.
Aksi brutal pelaku menyebabkan 27 orang tewas termasuk dua anak berusia 2 tahun. Namun jumlah ini diperkirakan meningkat.
Sumber penegak hukum setempat menyebutkan pelaku yang bernama Devin Patrick Kelley masuk ke Gereja First Baptis di Sutherland Springs mengenakan perlengkapan tempur dan mulai melakukan penembakan.
Pria yang berasal dari New Braunfels, pinggiran kota San Antonio itu akhirnya tewas setelah dilakukan pengejaran ke Guadalupe Couunty. Tetapi belum jelas apakah pelaku menembak dirinya sendiri atau oleh petugas yang mengejarnya.
Kepolisian San Antonio melakukan penggerebekan ke rumah pelaku pada Minggu (5/11) malam dengan melibatkan tim K9 dan skuat bom.
Pelaku Kelley sebelumnya sempat memposting dirinya dengan sebuah senapan AR-15 di akun Facebook.
Sebuah akun Linkedln yang diduga milik pelaku disebutkan kalau Kelley bergabung dengan Angkatan Udara AS setelah lulus di sekolah New Braunfels tahun 2009. Dia bekerja di bidang logistik dan pasokan di AU AS sampai tahun 2013. Sesudah itu dia pergi dan mengajukan diri sebagai guru untuk pelajaran Alkitab di Gereja Kingsville First. (B-BS/jr)