BENDERRAnews, 3/11/17 (Jakarta): Survei terkini menyebutkan, tingkat kepuasan, kepercayaan dan optimisme masyarakat terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih tergolong cukup tinggi.
Kepuasan masyarakat tidak hanya terjadi di kalangan non milenial (usia di atas 30 tahun), namun juga terjadi di kalangan milenial (usia 17-29 tahun).
Ketua Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal, menjelaskan, dari hasil survei yang dilakukan di 34 provinsi, tingkat optimisme terhadap kemampuan pemerintah di generasi milenial sebesar 75,3 persen dan di generasi non milenial sebesar 83,8 persen.
“Tingkat optimisme terhadap kemampuan pemerintah masih cukup tinggi. Baik itu kepuasan di generasi milenial maupun di generasi non milenial,” kata Yose Rizal, dalan pemaparan survei “Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Ekonomi, Sosial dan Politik Generasi Milenial Indonesia, Jumat (3/11/17), di Auditorium CSIS, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Selain memiliki tingkat optimisme terhadap kemampuan pemerintah yang cukup tinggi, dalam hasil survei juga diketahui, tingkat kebahagian generasi milenial sebesar 91,2 persen dan generasi non milenial sebesar 89,3 persen.
Sedangkan khusus optimisme menghadapi masa depan, baik itu generasi milenial maupun non milenial sama-sama memiliki tingkat keoptimisan yang cukup tinggi, yakni sebesar 94,8 persen.
“Kita tertarik melihat generasi muda karena setiap kali kita bicara generasi milenial, ada perbedaan pandangan yang besar dari generasi-generasi sebelumnya,” katanya seperti diberitakan ‘Suara Pembaruan’.
Generasi terpapar teknologi
Peneliti Departemen Politik CSIS, Arya Fernandes, menjelaskan, dalam survei kali ini sengaja dilakukan dua kali survei dengan menggunakan studi kualitatif maupun kuantitatif. Survei dilakukan pada periode 23 sampai 30 agustus 2017 dengan responden mencapai 1.000 orang di 34 provinsi.
Survei milenial sendiri dilakukan kepada generasi milenial, yakni Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 17 sampai 29 tahun. Sedangkan survei generasi non milenial dilakukan kepada masyarakat yang berusia di atas 30 tahun.
Disebut Arya, generasi di bawah 30 tahun merupakan generasi yang sangat terpapar teknologi dibandingkan generasi sebelumnya. Tidak heran juga ada selisih yang cukup jauh dari sisi akses menggali informasi.
“Ada perbedaan yang cukup jauh. Generasi milenial penetrasinya sebesar 45 persen yang akses media online. Kecil sekali generasi milenial yang akses surat kabar,” kata Arya Fernandes. (B-SP/BS/jr — foto ilustrasi istimewa)