BENDERRAnews, 25/9/17 (Jakarta): Mantan atlet nasional terbang layang berdarah Manado (Sulawesi Utara) yang juga dokter spesialis mata dan berdinas di RSPAU Lanud Adisucipto, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kolonel Dokter Elisa Manueke SpM menjadi juara paralayang dunia dalam kejuaraan di Slovenia sekaligus mengibarkan bendera Merah Putih.
Dilaporkan, dokter Elisa meraih juara untuk nomor ketepatan mendarat putra dalam kejuaraan dunia yang digelar di Slovenia, 21-23 September 2017.
Semasa masih mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) di Manado, dokter Elisa memang telah dikenal sebagai salah satu atlet top nasional di sektor terbang layang. Dia bahkan beberapa kali meraih medali emas PON mewakili Kontingen Sulawesi Utara.
Kini, selain sebagai prajurit TNI, dokter Elisa terpanggil terus mengabdi di dunia olahraga dirgantara, bahkan merupakan salah satu pengurus FASI tingkat nasional. Selain itu, di bidang sosial kemasyarakatan, dia ditetapkan sebagai salah satu pengurus Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unsrat Jabodetabek Plus Indonesia Bagian Barat (IBB), juga Anggota Dewan Pembina DPP Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP).
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (25/9/17), tim paralayang dari Federasi Aerosport Indonesia (FASI) berhasil meraih juara umum dalam kejuaraan itu.
Tim yang berangkat ke kejuaraan tersebut merupakan Tim Pelatnas Paralayang. Mereka dipersiapkan untuk mengikuti Asian Games 2018. Sebanyak 23 atlet pelatnas FASI ditambah tiga atlet Nonpelatnas mengikuti kejuaraan dunia tersebut.
“Lawan terberat kami saat bertanding di Kobarid adalah Kosovo, Republik Ceska dan tuan rumah Slovenia,” kata Kolonel dokter Elisa yang juga sebagai Wakil Ketua Bidang Prestasi FASI ini, seperti dilansir ‘Antara’ dan dicuplik ‘BeritaSatu.com’.
Mendominasi ketepatan mendarat
Selain Kolonel dokter Elisa, kontingen Indonesia juga menyabet gelar juara lewat kategori ketepatan mendarat putri dan nomor beregu putra.
Juara nomor ketepatan mendarat putri dipersembahkan Rika Wijayanti, atlet andalan Jatim asal Malang binaan Lanud ABD Saleh sebagai FASIPROV Jatim.
Sementara tim Garuda Prima 2 yang diperkuat Thomas Widyananto, Indra Lesmana, Andi Kurniawan dan Hening Paradigma, berhasil menjuarai nomor beregu putra sehingga Indonesia kali ini sangat mendominasi di nomor ketepatan mendarat Paralayang di kancah dunia, tidak hanya di level Asia.
Sebelumnya Timnas putra dan putri juga berjaya di seri kejuaraan dunia di Serbia, Albania, Manado, dan Kanada.
Kemenangan di Slovenia melengkapi kedigjayaan atlet-atlet yang disiapkan oleh FASI di tingkat Internasional dimana TNI AU berperan sebagai pembina utama olahraga dirgantara ini.
“FASI terus mengasah kemampuan timnas paralayang untuk bisa meraih medali emas di kejuaraan multi event ASIAN GAMES 2018 dengan target minimal 2 emas,” kata Wahyu Yudha sebagai manajer Timnas Paralayang. (B-AN/BS/jr — foto ilustrasi istimewa)