BENDERRAnews, 19/9/17 (Jakarta): CEO Lippo Group James Riady sangat antusias untuk ikut mewujudkan keinginan banyak orang yang memiliki pendapatan untuk memiliki hunian dengan harga terjangkau.
Sikap seperti ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, dan disebut sebagai sebuah tugas mulia. Apresiasi ini pun antara lain datang dari Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR.
Ya, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berterimakasih kepada Pengembang Kota Meikarta yang menyediakan hunian murah dan layak serta terjangkau kalangan menengah ke bawah.
Karena itu, Pemerintah juga bertekad mendorong Pengembang (pelaku industri properti) lain, dan meminta mengikuti apa yang telah dilakukan Lippo Group melalui konsep kota modern Meikarta tersebut.
Demikian pernyataan yang diungkapkan langsung oleh Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Syarif Burhanuddin, Pemerintah RI.
Dia menilai, pengembangan kota baru Meikarta akan membantu pemerintah dalam mengatasi backlog atau kekurangan perumahan. Sebab, dengan harga mulai Rp127 jutaan, Meikarta dapat dibeli oleh masyarakat menengah ke bawah.
“Meikarta merupakan terobosan besar, baik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, maupun dalam membantu pemerintah memangkas backlog rumah,”ujar Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin, sebagaimana dilansir berbagai media nasional.
Mari bersatu
Dalam hal ini, melalui kelompok usaha Lippo Group yang dipimpinnya, James Riady pun berupaya merealisasikannya melalui kehadiran Meikarta.
Karena itu, dia mengajak semua pelaku industri properti dan Pemerintah Daerah (Pemda) agar sama-sama mencari solusi, sekaligus terobosan berani dalam upaya memenuhi defisit perumahan nasional yang kini tergambar dalam backlog 11,4 juta unit.
“Meikarta adalah upaya kami untuk menyediakan hunian dengan harga terjangkau yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dengan kualitas terbaik yang ditujukan bagi semua lapisan masyarakat,” ujarnya saat talkshow “BTN Golden Property Awards 2017” (11/9/17) lalu.
“Meikarta merupakan kota baru yang dikembangkan di koridor Timur Jakarta, yang memungkinkan warganya untuk tinggal, bekerja, dan menikmati kehidupan yang berkualitas,” tambahnya lagi seperti dilansir ‘Liputan6.com’.
Teladani Lippo Group
Sementara itu Syarif Burhanuddin, sebagaimana dicuplik ‘Republica.co.id’, mengatakan, selain mampu membantu pemerintah mengatasi backlog, Meikarta juga memberikan multiplier effect yang sangat besar.
Itu karena sektor properti memiliki mata rantai dengan sekitar 170 subsektor lain.
“Sehingga pembangunan Meikarta akan menggairahkan perekonomian yang sedang melambat,” kata Syarif.
Disebutnya lagi, kesuksesan program sejuta rumah, sangat ditentukan suplai yang baik dari pengembang. Baik melalui pembiayaan bank secara komersial maupun subsidi yang dibantu Pemerintah untuk rumah murah.
“Pemenuhan 11,4 juta backlog perumahan membutuhkan terobosan dari BUMN dan swasta,” tegasnya.
Syarif menambahkan, Pemerintah siap bersinergi memberi semangat kepada pengembang dengan kebijakan yang memberi semangat dan mendorong pembangunan perumahan di Tanah Air seperti yang dilakukan Lippo Group, termasuk koordinasi implimentasi di pemerintah daerah yang bertanggung jawab secara riil pelaksanaannya. (B-L6/RO/jr — foto ilustrasi istimewa)