BENDERRAnews, 11/9/17 (New York): ‘Si flamboyan’ asal Spanyol, Rafael Nadal, kembali menunjukkan kelasnya. Tampil gemilang, dia menyabet gelar ke-16 Grand Slam setelah menumbangkan Kevin Anderson dalam final tunggal putra Turnamen Tenis Amerika Serikat Terbuka atau US Open, Minggu (10/9/17) atau Senin pagi WIB.
Rafa tampil dominan dan mengalahkan lawan Afrika Selatan itu dengan tiga set langsung 6-3, 6-3, dan 6-4.
Ini merupakan gelar juara untuk ketiga kalinya bagi Nadal di AS Terbuka. Sebelumnya dia sukses mengangkat trofi di Flushing Meadow pada 2010 dan 2013. Dia dan pesaing beratnya Roger Federer seolah berbagi gelar Grand Slam tahun 2017 ini.
Federer sukses menjuarai Australian Terbuka dan Wimbledon, sementara Nadal menjadi kampiun Prancis Terbuka dan AS Terbuka. Keberhasilan di New York ini membuat Nadal menyabet gelar ke-16 Grand Slam sepanjang kariernya. Dia hanya berselisih tiga dengan Federer yang masih memegang rekor sebagai pemain paling sering menyabet gelar Grand Slam dengan koleksi 19 trofi.
Seusai menaklukkan Anderson, Nadal mengucapkan terima kasih kepada pamannya, Toni Nadal. Dia menyebut saudara andung ayahnya itu sebagai salah satu sosok penting dalam hiduonya.
Nadal sendiri berhasil membuktikan dirinya bisa bangkit setelah tak lagi meraih gelar Grand Slam sejak 2014. Penampilannya yang prima hari Sabtu membawanya meraih gelar pertama pada kejuaraan tenis yang digelar di lapangan keras (hard-court) setelah 35 kali mencoba.
Di tengah kegembiraan menjadi juara ada kenyataan menyedihkan karena mulai musim depan, pamannya tak akan menyertai Nadal lagi. Tni telah memutuskan mundur dari tim Nadal dan memilih untuk membina pemain-pemain junior di akademi tenis di Spanyol.
Nadal pun memuji paman yang telah membantunya sejak kecil hingga meraih status sebagai salah satu pemain top dunia. “Ini bukan satu pelajaran. Semua ini berawal sejak saya masih berusia tiga tahun ,” katanya.
“Saya tak pernah cukup rasanya rasa terima kasih saya atas segala sesuatu yang telah dia berikan kepada saya,” tambah petenis berusia 36 tahun itu.
“Mungkin jika tak ada dia saya tak akan pernah bermain tenis. al yang luar biasa memiliki seseorang seperti dia yang terus mendorong saya sepanjang waktu,” kata petenis kelahiran Manacor ini.
“Berkat motivasi yang kuat dan hebat yang dia terapkan sejak saya masih kecil saya pun bisa melewati seluruh masalah sepanjang karier saya khususnya dalam soal cedera,” papar pemegang 10 gelar Prancis Terbuka ini.
“Itu yang membuat saya lebih kuat dan saya hanya bisa mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepadanya. Dia salah satu sosok penting dalam kehidupan saya,” papar Rafael Nadal seperti dilansir ‘Metro’ yang dicuplik ‘BeritaSatu.com’. (B-BS/jr)