BENDERRAnews, 10/9/17 (New York): Kini dunia tenis putri punya bintang baru. Dialah Sloane Stephens. Petenis berusia 24 tahun itu baru saja menyabet gelar juara tunggal putri AS Terbuka (US Open), Sabtu (9/9/17) atau Minggu WIB.
Sebagaimana dilaporkan ‘The Independents’, pertandingan ini menjadi sejarah dalam karier petenis Amerika Serikat tersebut, karena untuk pertama kalinya dia sukses menyabet gelar Grand Slam.
Lebih istimewa, karena dalam final tunggal putri tahun ini terjadi ‘All American Finals’. Stephens menjadi juara setelah menundukkan rekan senegaranya Madison Keys 6-3, 6-0 dalam waktu hanya 61 menit.
Gelar ini benar-benar amat istimewa bagi petenis kelahiran Corals Springs, Florida ini. Dia menjadi petenis berperingkat terbawah yang menjadi juara dalam sejarah AS Terbuka. Bagaimana tidak?
Hanya enam yang lalu, Stephens merupakan petenis yang berada di peringkat 957 dunia. Saat itu dia memulai kembali beraksi di lapangan setelah 10 bulan absen karena menjalani operasi kaki.
Kini dia menjadi pemain dengan peringkat terbawah yang berhasil merebut gelar juara di Flushing Meadow. Kim Clijsters tak memiliki peringkat ketika memenangkan kejuaraan ini tahun 2009 dalam turnamen ketiganya sejak kembali dari dua tahun jeda.
Sejak peringkat petenis dunia diberlakukan tahun 1975, pemain dengan peringkat yang lebih rendah dan sukses menjadi juara Grand Slam ialah Chris O’Neil, yang berada di peringkat ke-111 saat memenangkan Australian Open tahun 1978.
Non-unggulan
Stephens yang akan menduduki urutan ke-17 dalam daftar peringkat yang akan dikeluarkan Senin mendatang juga mencatat rekor lain . Dia merupakan petenis wanita non-unggulan yang memenangkan gelar Grand Slam. Dua lainnya, Clijsters dan Flavia Pennetta, juara tahun 2015.
Dalam meraih gelar kali ini, jumlah kemenangan yang diraihnya ini lebih banyak dibanding penampilannya dalam enam turnamen Grand Prix yang pernah dia ikuti sebelumnya. Prestasi terbaiknya sebelum berhasil menjadi juara kali ini hanyalah lolos ke putaran keempat. Itu terjadi empat tahun lalu.
“Saya seharusnya sudah pensiun saat ini,” kata Stephens saat memberi sambutan dalam upacara penghormatan juara. “Saya bilang ke Maddie: ‘Saya tak akan bisa mencapai puncak.’ Berbicara soal kambali bertanding (setelah absen 10 bulan). Saya tak tahu apa yang harus saya katakan,” paparnya seperti dicuplik ‘BeritaSatu.com’.
“Yang saya tahu hanya setlah menjalani operasi saya bekerja sangat keras untuk bisa kembali bertanding. Saya punya tim terbaik dan semanya baru dimulai dalam enam pekan terakhir,” katanya.
“Ini sunguh luar biasa. Saya menjalani operasi pada 23 Januari dan jika saat itu ada yang berkata saya akan menjuarai AS Terbuka maka akan saya katakan tak mungkin. Tak mungkin sama sekali,” ujarnya.
Lawan yang ditumbangkan Stephens, Keys, terlihat sangat terharu dan berlinang air mata saat memberi sambutan. “Sloane benar-benar salah satu favorit saya dan bermain melawan dia sungguh sangat spesial,” kata petenis berusia 22 tahun ini. (B-BS/jr)