BENDERRAnews, 29/8/17 (Jakarta): Terungkapnya sindikat penebar ujaran kebencian bernama Saracen bukan hal yang baru. Karena, menurut Pakar Komunitas Digital, Anthony Leong, ia pernah mendapat tawaran yang lebih besar hingga miliaran rupiah untuk menyerang kelompok dan agama tertentu.
Seperti diberitakan, Bareskrim Polri mengungkap sindikat penebar ujaran kebencian bernama Saracen dan menangkap tiga tersangka dalam kasus ini.
Kelompok ini bergerak dengan peran dan tugasnya masing-masing. Dengan senjata ribuan akun, mereka menyebarkan isu ujaran kebencian dan SARA sesuai pesanan. Dalam temuannya, polisi menemukan sebuah pesanan senilai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
“Ya, ini pernah ada ditawarin dengan jumlah besar untuk menyudutkan kelompok dan agama tertentu. Tidak pernah mau, kita bekerja harus ada idealisme. Dalam strategi komunikasi atau kampanye politik perlu ada ideologi. Kita bertanding untuk bersanding bukan dengan menghalalkan segala cara untuk memenangkan kompetisi. Ujung-ujungnya memecah belah bangsa,” ujar Anthony di Jakarta, Senin (28/8/17) kemarin sebagaimana dikutip ‘Investor Daily’.
Terbongkarnya sindikat Saracen yang diduga aktif menyebarkan berita bohong bernuansa SARA di media sosial berdasarkan pesanan itu menurut Anthony memang merupakan hal yang terorganisir, bukan semata aksi individu.
“Hoax atau hatespeech lainnya itu ada oknum yang mengorganisir, dari seseorang menyebarkan ke yang lainnya. Dalam konteks buzzer itu ada bandwagon effect, jadi mereka akan melakukan reposting dan broadcasting kembali kepada pengguna media sosial yang lainnya,” tutur Anthony.
Anthony yang juga Fungsionaris Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu menekan agar masyarakat waspada dan kritis terhadap konten-konten berbau SARA yang beredar di media sosial.
“Kemajuan era digital kini perlu diimbangi dengan perilaku masyarakat yang cerdas dan rasional dalam menanggapi sebuah isu. Jangan sampai mudah terprovokasi,” ujar Anthony Leong. (B-ID/BS/jr)