BENDERRAnews, 25/8/17 (Kuala Lumpur): Aparat keamanan Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan dan mengajak seluruh pimpinan daerah maupun tokoh agama semakin mengantisipasi pergerakan ISIS Marawi.
Pasalnya, kini beredar video terbaru kelompok ekstrimis Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang berisi seruan agar umat Islam di Asia Tenggara melakukan perang suci di Marawi, Filipina. Dan ini merupakan sesuatu ajakan yang kuat dan berbahaya.
Sebab, video itu muncul saat pertempuran antara pasukan tentara dan militan terkait ISIS di Marawi sudah memasuki bulan keempat hari Rabu (23/8/17).
Dari berbagai laporan, para militan ISIS di Marawi kini kian terdesak setelah digempur habis-habisan oleh militer Filipina yang dikomandoi langsung Presiden Rodrigo Duterte.
Pembuatan dan pengedaran video berizi provokasi itu diduga untuk ‘memohon’ bantuan tenaga dan daya dari kelompok-kelompok militan di Asia Tenggara.
Catatan dari berbagai sumber menyebutkan, korban dari militan ISIS yang terkoleksi lebih 500-an. Belum yang tidak tercatat alias hilang.
Pihak keamanan Malaysia pun kini siap siaga mengawasi pergerakan para militan di negaranya
“Video ini sangat kuat dan bergerak. Ini akan mengobarkan gairah dan menginspirasi para pengikut ISIS di Malaysia, Indonesia, seluruh Asia Tenggara, akan pergi ke Filipina selatan untuk melakukan jihad,” kata Ayob Khan, yakni kepala kontra terorisme cabang khusus Malaysia dari tentara intelijen Polisi Kerajaan Malaysia.
Bakar gereja
Video ini menunjukkan, para pemuda membakar sebuah gedung gereja dan menghancurkan sebuah salib besar, serta sejumlah patung Bunda Maria.
Disebutkan, video itu membangkitkan kejadian penghancuran ribuan tahun lalu atas artefak-artefak di Museum Mosul Irak ketika ISIS mengambil alih kota itu pada 2015. Mereka juga terlihat merobek-robek foto Paus Fransiskus.
“Bagi seorang Muslim yang fanatik, melihat salib dihancurkan akan membangkitkan dan menggerakan gairah mereka untuk bertarung,” kata Ayob.
Dalam video itu, seorang pejuang militan yang diidentifikasikan sebagai Abul-Yaman dari Marawi, mengeluarkan seruan kepada saudara-saudara Muslim di Asia Timur, khususnya Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand, dan Singapura, untuk bermigrasi ke kota itu demi melakukan jihad.
Marawi merupakan ibu kota provinsi dari Lanao del Sur di Pulau Mindanao yang terletak di sebelah selatan Filipina.
Wilayah itu dikenal sebagai pusat Islam di negara Filipina yang mayoritas Katolik.
“Sejak pengepungan Marawi dimulai, kami telah melihat peningkatan aktivitas dari sel-sel ISIS di Malaysia mencoba untuk masuk ke Filipina selatan. Rute yang disukai adalah Sandakan, Tawau, dan Lahad Datu di Sabah,” kata Ayob seperti dilansir ‘Suara Pembaruan’.
Dikatakannya, sejumlah orang yang diduga sebagai pejuang tertangkap, tapi tidak disebutkan jumlahnya.
NU mengecam
Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) mengecam video tersebut. Direktur Eksekutif Wahid Institute, Ahmad Suaedy, mengatakan Asia Tenggara dan Asia Timur merupakan wilayah damai dimana perdamaian harus dibela.
“Jihad sejati di wilayah ini adalah jihad yang dilancarkan untuk menempa perdamaian, bukan permusuhan dan peperangan,” kata Ahmad.
“Marawi adalah tempat yang damai dengan praktik Islam sebagai dialog. Kembalikan Marawi sebagai tanah perdamaian Islam,” tambah Ahmad Suaedy. (B-SP/BS/jr)