BENDERRAnews, 22/8/17 (Serpong): Kemajuan teknologi kedokteran kini semakin pesat. Termasuk telah ditemukan sarana dan metode diagnosa yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi otak serta pembuluh darah celebral dengan lebih akurat. Salah satunya, melalui “Brain Document”.
Dokter spesialis bedah saraf Bethsaida Hospitals, dr Roslan Yusni Hasan SpBS, mengatakan, stroke atau CVD (cerebro vascular Disease) merupakan gangguan fungsi otak secara mendadak yang disebabkan kegagalan fungsi aliran darah otak.
“Dengan kata lain, ada bagian otak yang tidak mendapatkan aliran darah sehingga tidak ada pasokan oksigen dan gula yang merupakan dua hal yang mutlak diperlukan sehingga terjadi gangguan fungsi otak,” kata dr Roslan di sela peluncuran e-commerce Bethsaida Hospitals, Selasa (22/8/17).
Serangan stroke, menurut dr Roslan, merupakan penyebab kematian terbanyak ke tiga di dunia setelah kanker dan serangan jantung. Bahkan, lanjutnya, dengan penanganan yang memadai sekitar 30 persen, penderita stroke berakhir dengan kematian.
“Stroke menjadi penyebab kecacatan nomor satu. Sebabnya, penderita stroke tidak akan pernah kembali ke kondisi yang sama persis seperti sebelum terjadinya serangan stroke sedikit ataupun banyak pasti ada perbedaan,” jelasnya.
Diagnosa cepat
Untuk itu, paparnya, diagnosa yang cepat dan penatalaksanaan atau terapi yang sangat cepat dobutuhkan penderita stroke, tapi yang tidak kalah pentingnya adalah promosi kesehatan tentang bagaimana pola hidup yang sehat supaya menurunkan resiko dan deteksi dini mengetahui adanya faktor-faktor penyebab serangan stroke.
“Mencegah terjadinya stroke jelas jauh lebih baik daripada mengobati, akan menguras banyak waktu dan energi serta biaya tidak sedikit jika sudah terjadi serangan stroke,” katanya lagi, seperti diberitakan ‘Investor Daily’.
Saat ini, menurut dr Roslan, kemajuan teknologi dan ilmu kedokteran sudah menyediakan sarana dan metode diagnosa yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi otak dan pembuluh darah cerebral lebih akurat melalui Brain Document. Selain bisa dijadikan acuan melihat lebih dini adanya faktor-faktor terjadinya serangan stroke, metode ini dapat juga melihat adanya kelainan atau gangguan pembuluh darah lain.
“Misalnya, aneurisma otak atau pembuluh darah yang menggelembung. Aneurisma ini semacam ‘bom waktu’ yang bisa pecah setiap saat. Bila pecah akan memberikan akibat jauh lebih buruk daripada stroke, penanganan aneurisma sebelum pecah jauh lebih baik daripada kalau sudah pecah,” demikian dokter Roslan Yusni Hasan. (B-ID/BS/jr)