BENDERRAnews, 14/8/17 (Jakarta): Cabang olahraga Paralayang mulai lakukan ‘Test Event Asian Games’ sejak Sabtu (12/8/17), di Puncak, Jawa Barat.
Dilaporkan, kegiatan ‘Test Event’ bertajuk Piala Asia II (2nd Asian Cup) yang memperebutkan trofi dan hadiah uang pembinaan dari Air Sport Federaon of Asian (ASFA).
‘Test Event Paragliding’ (Paralayang) ini berlangsung hingga tanggal 14 Agustus 2017, dan telah resmi dibuka Sekjen INASGOC, Eris Herryanto, dihadiri Wakil Sekjen INASGOC Harry Warganegara, Presiden Air Sports Federation of Asia (ASFA) Dr Mubarak Al-Suwailem, Executive Board FAI (Federasi International Olahraga Udara) Agust Gudmunson dan Manajer Kompetisi Asian Games, Wahyu Yudha, di Puncak Pass Hotel, Puncak, Jawa Barat.
Disebutkan ‘test event’ ini diadakan dengan tujuan menguji kesiapan panitia pelaksana, perangkat lomba, dan juga memberi kesempatan kepada peserta dari seluruh negara Asia. Selain itu, untuk menguji lokasi kegiatan, sebelum Asian Games 2018 mendatang.
Paralayang merupakan salah satu cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan di Asian Games 2018.
Tidak hanya menguji kesiapan panita tetapi juga sebagai uji coba ‘venue’. ‘Test event’ paralayang ini mendapatkan respon yang luar biasa, terlihat dari jumlah pendaftar melebih batas kuota.
“Semoga uji coba ini berjalan lancar dan cuaca selama tiga hari kedepanakan bersahabat,” ujar Sekjen INASGOC, Eris Herryanto.
Momen berharga
Asian Games 2018 Jakarta-Palembang merupakan momen berharga untuk Paralayang, karena untuk pertama kalinya olahraga udara ini dipertandingkan di Asian Games.
“Terima kasih kepada semua pihak diantaranya INASGOC, FAI (Interna5onal Federa5on untuk Aero Sport), dan PB FASI selaku ‘National Federation’, yang sudah mendukung hingga terlaksananya ‘Test Event’,” tutur Presiden dari ASFA, Dr Mubarak.
Presiden ASFA ini juga berharap semoga cabang olahraga paralayang di Asian Games 2018, menjadi langkah awal bagi olahraga udara untuk menuju Olimpiade.
Antusias yang tinggi ditunjukkan dengan jumlah penda=ar mencapai 197 peserta dari 19 negara. Namun panitia pelaksana membatasi kuota hanya 100 peserta dari 12 negara.
Negara yang turut serta ialah Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Indonesia, Taiwan, Nepal, Hong Kong, Thailand, Australia, India, Vietnam, dan Malaysia.
Dya nomor
‘Test event’ paralayang Aian Games 2018 ini memperebutkan tiga medali emas di nomor Lintas Alam (‘Cross Country’).
Sedangkan pada saat games memperebutkan enam medali emas yang terdiri dari dua nomor ‘Cross Country’ dan empat ‘Accuracy’.
‘Cross country’ berhubungan dengan menghitung kecepatan atlet dalam melaksanakan tugas terbang yang ditetapkan. Sedangkan akurasi, menghitung ketepatan atlet untuk mendarat di titik yang telah ditentukan.
Meskipun Indonesia pada ‘test event’ ini tidak diunggulkan, tetapi akan mengupayakan usaha yang terbaik. “Indonesia sebenarnya lebih unggul di nomor akurasi, tapi kami akan tetap berusaha sebaik mungkin,” jelas Wahyu selaku manajer kompetisi paralayang untuk Asian Games 2018, sebagaimana direportasekan Staf PR, Herry Inyo Rumondor. (B-R/jr)