BENDERRAnews, 9/8/17 (Jakarta): Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez salah memilih ban, tapi kemudian malah diuntungkan dengan kondisi tersebut. Pertanyaan lalu muncul, lambatnya dia di awal race apakah bagian dari strategi?
Marquez memilih menggunakan ban soft basah belakang saat dia memulai balapan dari posisi terdepan di Sirkuit Brno. Di antara delapan pebalap terdepan cuma Marquez yang memilih ban itu. Sedangkan pebalap lain menggunakan ban medium.
Pilihan itu mendatangkan masalah karena Marquez tak mampu bersaing dengan pebalap lain. Dengan mudah dia mundur ke posisi belakang, berada di urutan 10 pada akhir lap kedua.
Kondisi itu memaksa Marquez cepat-cepat masuk pit dan mengganti motor. Tapi itu ternyata membawa berkah dan menjadi titik baliknya. Dengan motor baru Marquez langsung melesat, satu persatu menyalip lawan dan dalam waktu tak terlalu lama dia sudah kembali memimpin balapan.
Terkait apa yang dialami Marquez pada balapan di Brno, Rossi berkilah, itu bisa saja merupakan strategi yang dimainkan kubu Marquez dan Repsol Honda.
Dalam beberapa kesempatan balapan flag to flag, Marquez punya strategi yang lebih unggul dibanding pesaingnya.
“Jika melihat lagi pada balapan itu, terlihat kalau Marquez sangat lambat di awal, tapi saya tidak tahu apakah dia sengaja melakukannya,” ujar Rossi usai tampil di sesi tes.
“Saya tidak akan terkejut jika dia melakukan itu (melambat) dengan sengaja jika melihat betapa cerdiknya dia sejauh ini,” lanjut Rossi dikutip dari ‘Marca’.
Masuk pit lebih dulu memang memberi keuntungan besar pada Marquez. Dia tidak harus terjebak dengan ramainya pitstop dan pitlane, sehingga pada akhirnya dengan cepat melesat memimpin race.
Tampil dominan
Apa pun komentar orang, Marc Marquez tampil dominan ketika memenangi balapan MotoGP Republik Ceko. Akan tetapi, di balik kemenangannya itu, memang ada kesalahan pemilihan ban.
Balapan di Sirkuit Brno, Minggu (6/8/17), dimulai dalam kondisi lembap. Marquez yang menempati pole position memilih ban belakang basah soft. Di antara delapan pebalap terdepan, seperti diulas di atas, cuma Marquez yang memilih ban itu, sementara yang lain memilih ban medium.
Karena memilih ban itu, Marquez langsung mendapatkan masalah begitu lomba dimulai. Dia tercecer di posisi kesepuluh pada akhir lap kedua. Pebalap Repsol Honda itu pun kemudian masuk ke pit untuk mengganti motor. Motor kedua Marquez tersebut dipasangi ban slick.
Begitu masuk ke lintasan lagi, Marquez jadi lebih kencang dan perlahan-lahan memperbaiki posisinya. Ketika para pebalap di depannya masuk ke pit, Marquez melaju sendirian dan memimpin dengan keunggulan sekitar 20 detik.
Marquez pada akhirnya tak terkejar hingga akhir balapan. Dia finis di depan Dani Pedrosa dan Maverick Vinales yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga.
Seusai balapan, Marquez mengakui, keputusan untuk masuk pit lebih awal di luar rencananya. Dia sebenarnya akan masuk setelah empat atau lima putaran.
“Ini sedikit mirip dengan (balapan) flag–to-flag terakhir di Jerman (pada 2016). Ketika itu, saya benar-benar kesulitan dengan ban depan karena saya memilih ban soft, saya kesulitan dan saya masuk pit lebih awal,” ujar Marquez yang dikutip Autosport.
“Hari ini sama. Saya memakai ban (belakang) soft. Di antara para pebalap top, cuma saya yang memakainya. Saya ingin mengambil risiko,” jelas Marquez.
“Tapi, kemudian ketika saya turun ke trek, saya menyadari itu adalah sebuah kesalahan. Dan ini menciptakan situasi untuk masuk pit sangat dini,” katanya.
Keputusan Marquez untuk masuk pit lebih awal itu dipuji oleh bos Honda, Livio Suppo. “Dalam kondisi ini, Marc luar biasa,” kata Suppo kepada BT Sport.
“Kami tahu bahwa dalam kondisi ini dia sangat tangguh, jadi dia biasanya membuat pilihan yang tepat,” ujarnya seperti dikutip ‘Detik.com’.
Dengan tambahan 25 poin ini, Marquez kokoh di puncak klasemen dengan 154 poin selepas 10 balapan berlalu. Dia unggul 14 angka dari Vinales di posisi kedua. (B-DC/jr_