BENDERRAnews, 6/7/17 (Lippo Village): Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr KH Nazaruddin Umar tampil penuh pesona rohaniah, ketika menyampaikan Hikmah Halal bi Halal dan Tausiah pada acara “Halal bi Halal Lippo Group”, Kamis (6/7/17), di ‘The Mochtar Riady Institute of Nanotechnology’ atau MRIN, kawasan Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten.
Di intro tampilannya, Kiai Umar menyatakan, tiada bangsa lain yang mendapat anugerah Allah Maha Besar seperti Indonesia. Sudah buminya subur dan melimpah kekayaan, juga ada karunia manusia yang begitu beragam.
“Indonesia ini lukisan terindah TUHAN.. Ada warna-warni indah. Itulah yang patut disyukuri.. Betapa indahnya perbedaan itu.. Dan lebih nikmat lagi hidup dalam aneka warna ciptaan TUHAN ini,” tuturnya yang sontak mendapat sambutan hadirin, bukan hanya Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady, Presiden Lippo Group, Theo L Sambuaga, juga Pimpinan DPRD Provinsi Banten, Bupati Tangerang, Pimpinan Korem Banten, juga sejumlah petinggi negeri serta insan pers, di samping para eksekutif Lippo Group.
Karena itu, ia mengajak semua pihak, agar terus menciptakan kehidupan yang saling mencintai, dan selalu bersyukur, karena di sanalah nikmat sebagai sebuah bangsa yang besar.
Terkait kemajuan bisnis Lippo Group, yang secara otomatis memberi dampak kepada kemaslahatan umat-NYA, Kiai Umar dengan intonasi dalam menilai, inilah yang patut terus didukung.
“Jika Nabi masih hidup, sesungguhnya Beliau bangga dan akan menyatakan: “Kemajuan manusia seperti yg telah diupayakan (dibikin) Lippo Group inilah yang dicita-citakan”…, bahwa ada gerakan konkret dan positif memajukan peradaban dan kemanusiaan”…Inilah jendela Indonesia ke depan yang kian gemilang,” ungkapnya.
Islam jalan cinta
Imam Besar ini pun mengajak semua warga dan umat, agar kukuh dalam persatuan.
“Mari terus bersatu, cinta sesama… karena Islam yang berkembang di Indonesia adalah Islam sejati, Islam jalan cinta yang dikembangkan para Wali, sehingga terbukti sejak dulu diterima oleh warga lokal, agama lokal (Hindu) dan terus berkembang,” paparnya
“Halaman demi halaman Alqur’an itu penuh dengan cinta…makanya saya tak paham, ada orang yang gemar tebar kekerasan, teror. Padahal, Kitab Suci Alqur’an dan Hadist tertulis dan akui: ‘Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku’…Tidak ada kitab suci lain yang tulis ini. Begitu juga di Hadist Nabi ada 15 kali ditulis Agama Nasrani dan 10 kali Agama Yahudi. Bukankah ini juga pengakuan akan adanya keberagaman?”
Itu sebabnya, Prof Dr KH Nazaruddin Umar di akhir tausiahnya memberi sebuah pesan yang bernuansa doa, begini: “Mari tinggalkan masa lalu yang kelam, rajut kebersamaan semakin kuat dan penuh cinta demi Indonesia yang kian gemilang, dengan tetap kukuh mengenbangkan semangat persatuan berbasis Bhineka Tunggal Ika di NKRI yang berdasarkan Pancasila”. Demikian liputan Tim BENDERRAnews dan SOLUSSInews.
Apresiasi rakyat Banten
Dua wakil rakyat yang menjadi pimpinan di DPRD Provinsi Banten, dengan lantang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya serta berterimakasih atas kiprah Lippo Group yang memilih basis bisnisnya di wilayah Provinsi Banten.
Hal itu diutarakan baik oleh Ketua DPRD Banten, H Asep Rahmatullah, maupun Wakil Ketuanya, Hj Muhflihah, ketika berturut-turut didaulat menyampaikan sambutan pada acara “Halal bi Halal Lippo Group” tersebut.
“Kami patut menyampaikan apresiasi atas kiprah Lippo Group yang telah memberi kemajuan bagi Indonesia dan umat Islam, baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, teknologi, ekonomi dan lain lain,” ujar Hj Muhflihah yang mendapat kesempatan pertama tampil di acara tersebut.
Karena itu, atasnama Warga Banten pun, dia berterimakasih atas usaha dan aset Lippo Group yang berkembang di Banten. “Dan yang telah berdampak positif bagi Provinsi Banten, dinikmati rakyat (karena ada lapangan kerja, usaha mikro dan seterusnya, Red),” katanya lagi.
Mengutip pernyataan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr KH Nazaruddin Umar yang tampil lebih dulu, Hj Muhflihah menilai, upaya Lippo Group sudah sejalan dengan tujuan memberi kemaslahatan kepada umat, masyarakat dan membangun bangsa serta negara.
“Kami mendoakan, Lippo Group terus berjaya bagi kemaslahatan manusia. Dan semakin meningkat ‘take and give’-nya bagi rakyat dan umat,” demikian Hj Muhflihah.
Sementara itu, H Asep Rahmatullah mempertegas pernyataan Hj Muhflifah, terutama mengenai peran Lippo Group sebagai salah satu motor penggerak ekonomi karena investasinya yang menjanjikan di Provinsi Banten.
“Banten dengan posisinya dekat dengan ibukota negara pasti menawarkan banyak hal untuk dikembangkan lebih lagi, agar perekonomiannya benar-benar terus tumbuh yang berdampak positif kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Asep Rahmatullah lalu menawarkan pula pengembangan wilayah ekonomi lain di Provinsi Banten, terutama ke bahagian Selatan. “Lippo Group dengan pengalamannya kami ajak juga untuk terjun ke sana, membangun properti dan bisnis ritel serta pariwisata, karena Banten kini punya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata,” ungkapnya.
Pesan inspiratif
Sebelumnya, Pendiri Lippo Group, Dr Mochtar Riady, yang juga populer dengan julukan ‘si manusia ide’ dan terkadang disebut juga dengan ‘sang inspirator’, sepertinya tak kehilangan pandangan-pandangan visioner, di mana pun dirinya tampil.
Ini juga terjadi, ketika Mochtar Riady menyampaikan ‘pesan inspiratif’ pada acara “Halal bi Halal Lippo Group” tersebut.
Seperti tak mau kalau dari penampilan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr KH Nazaruddin Umar yang tampil penuh pesona rohaniah, ketika menyampaikan Hikmah Halal bi Halal dan Tausiah, Mochtar Riady mengawali topik pandangannya dengan mengangkat kata “Mohon Maaf” (‘Lahir Bathin’, Red). Kata-kata bermakna dalam dan luas, yang selalu mewarnai suasana Hari Raya Idul Fitri dari tahun ke tahun.
“Setelah mendengar tausiah pak Kiay Umar, ternyata dalam ritual rohaniah terkait Hari Raya Idul Fitri, ungkapan ‘Mohon Maaf’ itu ialah secara vertikal ke TUHAN ALLAH, juga horisontal ke sesama manusia dan lingkungan. Terimakasih, pengetahuan kini bertambah. Artinya, kita harus benar-benar tulus dan ikhlas dalam mengungkapkan ‘Mohon Maaf’, karena ini tertuju kepada TUHAN Sang Pencipta juga,” tuturnya.
Selanjutnya, Mochtar Riady menyitir perkembangan filsafat Timur (Tiongkok) dan Barat (Eropah). Di mana dari kajiannya selama ini, telah memberi dampak kepada peradaban dan kemanusiaan.
“Ada tiga filosof Barat (Plato, Socrates, Aristoteles) dengan filsafatnya, ada pula tiga filsuf Timur, yang intinya bicara mengenai ‘Tao’. Yakni ini soal moral, kebenaran dan etika,” paparnya.
“Ini juga harus jadi dasar dalam mendesain usaha, yang fokusnya menjadi usaha yang baik bagi sesama dan dinikmati secara bersama dalam suatu kemajuan bersama. Dari sejak dulu, saya selalu menekankan soal moral, kebenaran, etika dalam upaya menghasilkan yang baik di dalam berisnis,” ulasnya sembari menunjuk kisah suksesnya membangun Bank BCA, Bank Lippo, Bank Niaga, lalu kini dengan Lippo Group mengelola Bank Nobu.
Disebutnya, berbisnis itu harus memberi manfaat dan menolong orang lain. “Begitu pula dalam bisnis perbankan, bagaimana bank itu bisa membantu dan meningkatkan usaha banyak orang,” katanya lagi.
Dalam konteks berbisnis dan berusaha secara baik berbasis moral, kebenaran serta etika itu pula, diceritakannya beberapa divisi bisnis Lippo Group yang terus berkembang dengan mendapat dukungan luas banyak pihak, masyarakat maupun pemerintah.
“Ya, saya bersyukur, dengan etika dan moral yang baik, banyak usaha Lippo Group bertumbuh dan didukung masyarakat serta pemerintah. Buktinya, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pelita Harapan (UPH), dimana dengan usahanya yang baik, melayani dengan penuh kasih, setahap demi setahap meningkat pengakuan publik atas prestasinya, dan dibuktikan dengan baru saja mendapat Akreditasi A. Begitu pula program studi spesialisnya semakin meningkat dan diakui secara nasional bahkan internasional,” ungkapnya.
Kini 450.000 karyawan
Sebelumnya, dalam tayangan video yang memvisualisasikan belasan divisi bisnis Lippo Group (properti, ritel, finansial, taksi udara, asuransi, perhotelan, rumahsakit, pendidikan, ‘e-commerce’ dan seterusnya hingga aneka bisnis teknologi informasi, Red), Mochtar Riady mengawalinya dengan menyampaikan apresiasi serta terima kasih setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan, atas dedikasi maupun kerja kerasnya bersama membangun perusahaan.
Baginya, tugas dan tanggungjawab Lippo Group, ialah sama dengan banyak perusahaan lainnya, ialah, memberikan yang terbaik bagi kebesaran bangsa Indonesia, sekaligus memberi makna serta manfaat kepada masyarakat.
“Demi Indonesia, mari kita bekerja lebih kuat lagi,” ujar Mochtar Riady kepada seluruh karyawan Lippo Group, yang kini mencapai sekitar 450.000 orang, 95 persen di antaranya merupakan orang-orang lokal di mana unit bisnisnya berada.
Kenapa Meikarta?
Terkait megaproyek bernama ‘Kota Meikarta’ di Provinsi Jawa Barat, yang sejak ‘launching’-nya benar-benar mendapat atensi khayalak, dari dalam bahkan luar negeri, Mochtar Riady punya pandangan hebat.
“Membangun sebuah kota yang pemenuhan kebutuhan masyarakatnya harus sempurna, adalah menjadi fokus Lippo Group. Di sana ada sarana pendidikan, rumahsakit, pusat ekonomi, lengkap dengan fasilitas umum maupun fasilitas sosial kemasyarakatan,” tuturnya sembari menceritakan pengalaman pahitnya menyaksikan adanya kawasan pemukiman yang cuma dipenuhi rumah-rumah, tanpa dilengkapi berbagai kebutuhan manusia.
Dengan pengalaman Lippo Group melalui sejumlah anak perusahaannya di bidang properti yang kini menempati papan atas perusahaan pengembang nasional (Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, dan seterusnya), pihaknya terus mengupayakan pembangunan kawasan yang ‘mixed used’.
“Kami hadirkan kini Meikarta. Akan ada total 50juta M2 dikelola untuk kepentingan pemukiman, perkantoran, ada 100 gedung pencakar langit, fasilitas infrastruktur terlengkap, dan lain-lain, tentu termasuk fasilitas pendidikan, kesehatan serta pusat-pusat perbelanjaan. Kami mulai dengan 20juta M2, dengan investasi awal Rp278 triliun,” ungkapnya lagi.
Diakuinya, kehadiran Meikarta di tengah situasi Indonesia gonjang-ganjing, dimana para pengusaha mulai ragu berinvestasi.
“Sesungguhnya ini diharapkan bisa ‘menenangkan’ pasar, menjaga momentum pembangunan ekonomi yang dengan teguh dilakukan pemerintah, dan kita ingin buktikan bahwa Indonesia ternyata tetap kondusif untuk jadi tempat berinvestasi”, tandasnya, dan spontan mendapat aplaus hadirin.
Di bagian akhir pesan-pesannya, Mochtar Riady meminta secara khusus untuk memutar video tentang kemajuan teknologi informasi.
Karena menurutnya, kunci keberhasilan usaha dan bisnis serta pembangunan bangsa, ialah selalu ‘updated’ dengan Teknologi Informasi (TI). “Saya minta juga semua divisi bisnis Lippo Group, agar selalu mendesain manajemen serta usaha maupun aktivitas bisnisnya dengan menggunakan dan memanfaatkan Teknologi Informasi,” serunya.
Lantas konklusinya, kembali Mochtar Riady mengajak: “Mari kita semua bekerja lebih kuat demi kemajuan Indonesia”.
Hadir dalam acara Halal bi Halal ini, antara lain para Senior Advisor Lippo Group, seperti Sinyo Harry Sarundajang, Didik Rachbini, Adrianus Mooy, Markus Permadi. Juga sejumlah undangan, di antaranya Pimpinan DPRD Provinsi Banten, Pimpinan Korem Banten, Bupati Tangerang, Pimpinan Media Nasional, dan para eksekutif berbagai divisi bisnis. Demikian liputan Tim BENDERRAnews dan SOLUSSInews. (B-tim/jr)