BENDERRAnews, 26/5/17 (Marawi): Serangan gencar terus dilancarkan pihak militer Filipina untuk menggempur basis ISIS di Marawi, Filipina Selatan.
Dilaporkan, serangan berat dilancarkan pada basis kelompok milisi Negara Islam (IS) setelah enam personelnya dan 11 warga sipil tewas.
Pada Kamis (24/5/17) malam, militer sudah berhasil mengepung kota Marawi yang menjadi tempat persembunyian puluhan milisi IS.
Kini sebanyak 200.000 warga sipil mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
“Serangan udara pembelah ini bertujuan untuk menyapu 40 orang diyakini para milisi yang bersembunyi di Marawi,” kata Letnan Kolonel Jo-ar Herrera, juru bicara militer Filipina, Kamis (24/5/17).
Pengepungan kota Marawi telah membuat ribuan orang mengungsi dan mendorong Presiden Rodrigo Duterte untuk menyatakan darurat militer di wilayah Mindanao tersebut.
Setidaknya, sebagian besar penduduk mengungsi dari Marawi, yang terletak sekitar 800km di sebelah selatan Manila.
Herrera mengatakan, penduduk yang tetap tinggal telah memperingatkan untuk mengungsi dari wilayah-wilayah lokasi pemboman dan pertempuran.
“Kami telah mengidentifikasi target yang perlu untuk dibersihkan. Kami perlu untuk melumpuhkan sisa-sisa kelompok-kelompok teroris setempat,” ujarnya.
Sebelumnya, militer Filipina sempat mengalami sejumlah kekalahan.
Berdasarkan laporan dari berita media setempat, menyebutkan, antara enam sampai delapan personel telah tewas pada hari Rabu (24/5/17).
Jumlah itu menambah jumlah korban tewas sebelumnya yakni lima tentara dan dua polisi dalam pertempuran yang dimulai pada hari Selasa (23/5/17).
Sedikitnya sembilan masyarakat sipil juga dilaporkan tewas terbunuh pada Rabu.
Namun kemudian, serangan balik kini semakin membuahkan hasil.
Sebab, pada hari yang sama, tentara Filipina menyatakan, mereka telah menewaskan sedikitnya 13 anggota milisi.
Juru Bicara Kepresidenan, Ernesto Abella, mengkonfirmasi, pada hari Rabu (24/5/17) lalu, para milisi telah mengambil alih beberapa gedung-gedung pemerintah di kota, dan membakar sejumlah gedung lain, termasuk gereja, sekolah dan penjara kota.
Namun dia tidak menjelaskan bagaimana kerusakan bangunan-bangunan itu.
Upaya untuk membebaskan Marawi kini terus digencarkan pihak militer.
Presiden Rodrigo Duterte mengatakan, deklarasi darurat militer bagi wilayah perkampungan kumuh Marawi di Mindanao dapat diperluas di seluruh negara untuk memerangi kebangkitan IS.
“Jika saya berpikir bahwa IS telah menjejakkan kakinya juga di Luzon dan terorisme tidak benar-benar jauh di belakang, saya akan menyatakan darurat militer di seluruh negara untuk melindungi rakyat,” kata Presiden saat konferensi pers di Manila, Rabu (23/5/17). (B-BS/SP/jr)