BENDERRAnews, 26/5/17 (Jakarta): Sebuah gelaran bertajuk ‘Munggahan’ dilaksanakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Polandia.
Gelaran munggahan ini untuk menyambut bulan suci Ramadan 1438 H. Uniknya, kegiatan ini dilaksanakan di Wisma Duta Besar Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Polandia yang dihadiri sekitar 130 warga negara Indonesia dan sejumlah tamu undangan.
Munggahan merupakan salah satu tradisi umat Islam, khususnya masyarakat Sunda, Jawa Barat. Dari referensi yang ada, munggahan berasal dari kata munggah yang berarti naik. Salah satu maknanya ialah saat memasuki bulan Ramadan, masyarakat “naik” ke waktu atau bulan yang luhur derajatnya, sehingga diharapkan perilakunya pun menjadi lebih baik. Pada zaman sekarang, munggahan dilakukan dengan acara makan bersama keluarga atau teman.
Duta Besar (Dubes) Peter F Gontha menyatakan, keyakinannya sebagai Kristen Katolik tidak menghalanginya menghormati serta tetap mengadakan acara munggahan sebagai bentuk penghormatan dan toleransi di antara umat beragama di Indonesia.
Hal senada juga disampaikan imam Nizar Charif dalam sambutan singkatnya. “Jika kita melihat ke sekeliling kita (para tamu undangan), akan terlihat bahwa kita berasal dari berbagai suku bangsa, warna kulit dan budaya yang berbeda,” katanya, sebagaimana dilansir ‘BeritaSatu.com’ di Jakarta.
Di antara para tamu undangan tampak hadir sejumlah duta besar dari negara sahabat, antara lain duta besar Maroko, Irak, dan Bangladesh. Selain itu juga hadia Apostolic Nuncio to Poland, Duta Besar Salvatore Pennacchio, pastor Indonesia yang sedang bertugas dan belajar di Polandia, serta perwakilan dari dua Islamic Center di Warsawa.
Dalam sambutannya, Dubes Pennachio menyampaikan apresiasinya terhadap acara tersebut. Menurutnya, bulan puasa merupakan suatu hal yang penting bagi umat Islam. Umat Muslim dan Kristen sama-sama menjunjung tinggi nilai kasih sayang dan saling pengertian terhadap sesama manusia, terutama mereka yang membutuhkan. Pertemuan semacam ini dapat dijadikan contoh dalam upaya menjaga hubungan baik dan saling menghormati antarumat beragama, khususnya umat Muslim dan Kristen di Polandia.
Acara kemudian diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh imam Charif bagi umat Muslim dan romo Heribertus Florianus Wea bagi umat Kristen.
Dalam kesempatan ini, tamu undangan disuguhi hidangan dan penganan khas Indonesia yang disiapkan oleh Ibu Purnama Gontha bersama ibu-ibu DWP KBRI Warsawa. Hidangan yang menjadi incaran para undangan adalah kambing guling yang disiapkan dua chef Indonesia, yaitu Sahnil dan Agung yang saat ini bekerja di Warsawa. (B-BS/jr)