Ambon-CS, 20/2/17 (BENDERRA/SOLUSSI): Ada banyak nuansa dan peristiwa hebat dalam gelaran Hari Pers Nasional di Ambon tahun ini yang di antaranya belum banyak terekspos.
Nah, satu di antaranya, ialah, Peter F Gontha, laki-laki berdarah ‘Borgo’ Manado, dan kini menjabat Dubes Indonesia untuk Polandia, meraih penghargaan “Pelopor Berita Televisi Swasta” di Indonesia.
Penghargaan diberikan saat peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017, di Ambon, Maluku, Kamis (9/2/17) lalu, yang dihadiri pula oleh Presiden RI, Joko Widodo bersama jajaran pejabat pemerintah Pusat maupun Maluku, plus para insan pers dari seluruh Indonesia, termasuk James T Riady, Theo L Sambuaga, Henry Riady (‘BeritaSatu Media Holding’), Surya Paloh (‘Media Group”), dan Anindya Bakrie (‘Viva Group’). Ada juga Pimpinan Dewan Pers (Yoseph Adi Prasetyo dan Sinyo Harry Sarundajang), Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Margiono, para pemimpin redaksi, maupun unsur penerbitan pers.
Di perhelatan itulah, Peter Gontha dinilai layak disebut pelopor berita televisi. Pasalnya, saat Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) diizinkan beroperasi pada 1989, televisi swasta pertama di Indonesia itu hanya dibolehkan menayangkan acara hiburan.
Namun, pada masa kontrol terhadap pers sangat ketat di masa Presiden Soeharto dan Menteri Penerangan Harmoko itu, Peter berani menayangkan acara berita.
“Saya sempat dipanggil dan dilarang menayangkan berita di RCTI. Namun, dengan berbagai siasat, berita RCTI akhirnya terus ditayangkan dan menjadi acara yang ditunggu-tunggu pemirsa,” ujar Peter di acara gala dinner bersama peraih penghargaan kepeloporan media massa di Gedung Islamic Centre, Ambon, Rabu (8/2/17).
Gala dinner ini dihadiri pula Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahubura, ibu Said Assegaff, istri gubernur Maluku Said Assegaff, Pimpinan Dewan Pers, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Margiono, para pemilik media massa, pemimpin redaksi, dan wartawan se-Indonesia.
Tersebutlah Peter Gontha sebagai sosok di balik hadirnya tayangan berita bertajuk “Seputar Indonesia”. Para Pemberita di tayangan ini merupakan sosok-sosok insan pers terkenal, seperti Adolf Possumah, Desi Anwar dan seterusnya yang berulang kali terpilih sebagai ‘pressenter’ terbaik. (Kini, “Seputar Indonesia” bahkan telah melahirkan ‘anak-anak’ usaha baru, seperti koran, radio, media ‘online’, Red).
Dan semuanya itu, berawal dari tangan dingin serta keberanian Peter F Gontha, yang juga dikenal sebagai pioner beberapa hajatan kaliber internasional produk asli Indonesia, seperti di bidang musik jaz dan lain sebagainya.
Selain Peter, peraih penghargaan kepeloporan media massa lainnnya, antara lain Harian Umum Kompas sebagai pelopor humanisme kebangsaan, Tempo peraih kepeloporan investigasi untuk publik, Majalah Femina pelopor majalah perempuan, Radio Suara Surabaya sebagai pelopor jurnalisme warga, Karni Ilyas pelopor diskusi berita di televisi, Budiono Darsono pelopor media online, Andy F Noya peraih talk show inspiratif filantropi, serta Ilham Bintang pelopor jurnalisme infotainment.
Acara gala dinner jelang perayaan puncak HPN ini merupakan pertama kalinya sepanjang perjalanan HPN. Gala dinner bersama peraih kepeloporan media massa membuat pelaksanaan HPN 2017 menjadi semakin meriah.
“Belum ada acara HPN sebelumnya semeriah ini. Terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada semua yang hadir,” kata Margiono, yang juga menjadi penanggung jawab HPN 2017.
Testimoni Peter
Peter yang juga sempat mendirikan media ‘online’ “Mandiri.com” (di era situs berita masih belum semarak sekarang, Red), dalam testimoninya menuturkan perjalanan kariernya di dunia jurnalistik.
Ia merintis program berita di televisi swasta di masa Orde Baru. Di masa itu televisi swasta yang ditanganinya, yakni RCTI, tidak diizinkan oleh pemerintah melalui Menteri Penerangan Harmoko, untuk menayangkan program berita. RCTI hanya boleh menayangkan acara hiburan.
“RCTI hanya boleh menayangkan acara hiburan. Tetapi kami berupaya untuk menayangkan berita-berita aktual sehingga melahirkan program siaran ‘Seputar Jakarta’ yang kemudian berubah menjadi ‘Seputar Indonesia’,” ungkap Peter yang sebelum diangkat sebagai Duta Besar, sempat bersama ‘BeritaSatu Media Holding’ sebagai salah satu ‘senior advisor’.
Penghargaan tersebut, kata Margiono, merupakan wujud apresiasi dan pengakuan komponen pers nasional kepada kiprah baik media pers nasional dan insannya selama ini.
Mereka yang menerima penghargaan diseleksi oleh tim kecil penghargaan kepeloporan di bidang media yang dibentuk panitia pusat HPN 2017 yang diketuai wartawan utama Marah Sakti Siregar. Tim Kecil memilih sejumlah media pers dan insannya, yang dinilai pantas menerima penghargaan yang baru diberikan tahun ini.
Penghargaan kepeloporan di bidang media pers adalah penghargaan yang diberikan panitia HPN 2017 kepada media massa dan insan pers terpilih, yakni media pers dan insannya, yang selama ini dengan visi, misi, kegigihan, konsistensi, dan kreativitasnya, telah memelopori isi media yang menjalankan fungsi pers secara baik. Demikian ‘BeritaSatu.com’ yang dikemas lagi oleh Tim ‘BENDERRAnews’ dan ‘SOLUSSInews’ untuk ‘Cahayasiang.com’. (Tim)