Jakarta-CS, 15/2/17 (BENDERRA/SOLUSSI): Catatan yang masuk redaksi hingga jam 16.30 WIB, Rabu (15/2/17) menunjukkan, perolehan suara pasangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mulai stabil di angka 42-43 persen, membuat mereka memimpin di atas dua kandidat lainnya.
Atas hasil tersebut, Ahok mengatakan sangat bersyukur dan berterima kasih pada pendukungnya, meskipun tidak sesuai keinginan untuk menang langsung satu putaran.
“Kita pantas bersyukur dengan hasil yang kita capai,” kata Ahok kepada para pendukungnya di posko Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.
“Mengapa? Tiga empat bulan yang lalu ada lembaga survei yang mengatakan Ahok jatuh nomor buncit, Ahok nomor tiga. Bahkan ada lembaga survei yang mengatakan suara kita hanya 10%.”
Melihat perkembangan hitung cepat, Ahok meyakini pemilihan gubernur ini akan berlanjut ke putaran kedua.
“Tapi apa pun yang terjadi, kita sudah pantas bersyukur,” kata Ahok, yang mendapat halangan besar di pemilihan ini karena menjadi terdakwa kasus penistaan agama dan kerap dihadang massa ketika kampanye di lapangan.
Belum selesai
Sesudah bertemu dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) datang ke Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/17).
Saat tiba di Rumah Lembang, ratusan pendukung Basuki sudah menanti kedatangannya. Basuki tiba sekitar pukul 15.00 WIB di Rumah Lembang dan sudah dicegat oleh pendukungnya sejak dari jalan masuk menuju Rumah Lembang. Tak ayal, Basuki pun langsung turun dari mobilnya dan berjalan menuju ke sana.
Ia sempat singgah ke Rumah Lembang nomor 25 dan sempat naik tembok kemudian mengacungkan tangan dihadapan para pendukungnya yang sudah memadati Rumah Lembang. Mereka meneriakkan nama Ahok, sapaan akrab Basuki dan menyerukan nomor dua, sembari menunggu Calon Gubernur DKI petahana ini masuk ke area pertemuan.
Basuki masuk ke area halaman Rumah Lembang untuk menemui para pendukungnya bersama pasangan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat. Ia menyampaikan dengan hasil sementara ini, pihaknya pantas bersyukur. Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pendukung, relawan, partai politik, dan seluruh pihak.
“Kalau kita mengingat 3-4 bulan lalu. Bahkan ada lembaga survei yang menyatakan Ahok-Djarot bisa jadi paling buncit, tidak sampai 20 persen, bahkan ada yang mengatakan hanya 10 persen, tapi dari perhitungan yang kita lihat sementara ini kita sudah memimpin jadi yang nomor satu,” ujar Basuki dihadapan para pendukungnya.
Basuki melanjutkan, meskipun masih sementara, akan tetapi pihaknya tidak tahu apakah hasil tersebut akan mencapai 50 persen plus atau hanya memuncaki peringkat satu saja.
“Kita tunggu saja, tapi kami yakin perjuangan ini belum slesai dan semangat pendukung Basuki-Djarot tidak pernah padam,” katanya.
Atas hasil sementara ini pun, Basuki mengucapkan rasa syukurnya karena menurutnya banyak orang melihat apa yang telah dirinya dan Djarot kerjakan sebagai petahana. Termasuk juga kepercayaan masyarakat bahwa dirinya mampu mengadministrasi keadilan sosial bagi seluruh rakyat DKI.
“Terima kasih bisa menjaga ketertiban, kami harapkan semua ingin satu putara. Kalau kita lihat kondisi hitungan suara (sementara), kita pantas bersyukur. Dari yang dianggap tidak ada yang milih ternyata kita masih dipercaya,” katanya seperti dilansir ‘Suara Pembaruan’.
Basuki juga meyakini bahwa pemilih Basuki-Djarot sangat solid dan tidak ada istilah bergeser. Oleh karena itu ia pun akan menunggu hasilnya.
TPS Rizieq
Sementara itu, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, meraih suara terbanyak di Tempat Pemungutan Suara 017 Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/17).
Ahok-Djarot di TPS itu meraup sebanyak 278 suara, disusul pasangan calon nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 212 suara.
Pasangan nomor urut satu Agus-Silvy mendapat 38 suara. Terdapat lima lembar surat suara yang tidak sah di TPS 017 Petamburan.
Meski demikian, Komisi Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga pukul 16.00 WIB belum menandatangani blanko hasil pemungutan suara lantaran, tiga pemantau saksi resmi menyebutkan pasangan Basuki-Djarot seharusnya mendapatkan 279 suara.
TPS 017 berlokasi hanya sekitar 100 meter dari markas organisasi masyarakat Front Pembela Islam, sekaligus menjadi tempat Imam Besar FPI Rizieq Shihab menggunakan hak pilihnya.
Pihak KPPS menyebutkan di TPS 017 Petamburan terdapat tak kurang dari 534 pemilik hak suara yang menunaikan hak pilihnya, sementara KPPS menyediakan tak kurang dari 743 lembar surat suara.
Sebelumnya, saat pemungutan suara, sekitar pukul 10.13 WIB, Rizieq datang ke TPS 17 bersama istri dan kedua anak perempuannya untuk menggunakan hak pilih.
Sebanyak 534 surat suara digunakan di TPS 17 oleh para pemilik hak pilih dari 743 surat suara yang disediakan.
Saat penghitungan suara di TPS tersebut, setiap kali Ketua KPPS TPS 17 Petamburan, Ali menyebut “nomor dua” ketika penghitungan, teriakan “huuuuu!” terdengar dari warga.
Akan tetapi, reaksi berbeda ditunjukkan oleh warga saat pasangan calon nomor urut tiga mendapatkan suara dari surat suara yang dihitung KPPS.
“Nomor tiga!” kata Ali, yang segera disambut warga dengan sorak sorai bahkan celetukan, “Ayo tiga terus!”.
Pilkada DKI 2017 diikuti tiga pasangan calon, yakni nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
TPS Agus
Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06, Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tempat Cagub DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono mencoblos, dimenangkan pasangan calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot). Ahok-Djarot unggul dengan perolehan 286 suara.
Total suara yang sah sebanyak 479 suara dari DPT yang berjumlah 481 suara.
Surat suara yang tersedia berjumlah 494 surat, termasuk surat suara tambahan. Ketua KPPS TPS 06, Habsari Kuspurwahati menjelaskan, surat suara yang berjumlah 494, terpakai hanya sebanyak 485 surat suara. “Yang sembilan sisa (suara) ini akan saya coret. Disaksikan oleh saksi,” kata Habsari.
Dari 485 surat suara tersebut, 79 diantaranya merupakan pemilih yang memakai formulir A5 untuk memilih dan yang memakai e-KTP berjumlah 15 orang.
Perolehan suara untuk pasangan Agus-Sylviana Murni 127 suara. Sedangkan nomor urut dua yakni pasangan Ahok-Djarot mendapatkan 286 suara dan pasangan Anies-Sandi mendapatkan 65 suara.
Proses penghitungan suara dimulai sekitar pukul 14.00 wib, dan berakhir pada pukul 15.40 Wib. Secara rinci berikut perolehan suaranya :
Agus-Silvy : 127 surat suara
Ahok-Djarot : 286 surat suara
Anies-Sandi : 66 surat suara
Total surat suara sah : 479
Total surat suara tak sah : 6 surat suara
Jumlah DPT : 481 DPT
Jumlah pemilih yang datang dengan C6 : 391 pemilih
Jumlah pemilih yang datang dengan formulir A5 : 79 orang.
Jumlah pemilih yang datang dengan E-KTP : 15 orang
Maka, dengan begitu, total pemilih yang menggunakan hak pilihnya di TPS 06 berjumlah : 485 pemilih.
TPS Sylvi
Pasangan urut nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat juga unggul perolehan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 103 Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Padahal, di TPS itu calon wakil gubernur (cawagub) pasangan urut nomor satu, Sylviana Murni menggunakan suaranya.
Berdasarkan perhitungan yang dipimpin oleh Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Adnan Ahmad, dari pasangan nomor urut dua Ahok-Djarot memperoleh 250 suara. Diikuti pasangan urut nomor tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dengan 150 suara. Sedangkan, pasangan nomor urut satu, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni hanya memperoleh 86 suara. Sedangkan, sisanya 6 suara dianggap tidak sah.
Padahal, sebelumnya Sylvi optimis bisa unggul di TPS 103. Sebab, ia mengaku sangat kenal dengan mayoritas warga di lingkungannya.
Bahkan, Sylvi meyakini bahwa perolehan suaranya dan Agus Harimurti Yudhoyono secara keseluruhan tidak akan terpengaruh dengan dinamika politik belakangan ini yang menyudutkan Partai Demokrat yang merupakan partai pendukung utama.
“Saya sangat optimis. Saya yakin betul masyarakat Jakarta sangat cerdas. Tuhan bersama kita,” kata Sylvi menanggapi serangan terhadap Partai Demokrat di TPS 103 Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (15/2/17). Demikian seperti dikompilasi Tim ‘BENDERRAnews’ dan ‘SOLUSSInews’ berdasar laporan ‘BeritaSatu.com’, untuk ‘Cahayasiang.com’. (Tim)