BENDERRAnews, 9/10/19 (Palangka Raya): Menyambut HUT ke-1, Siloam Hospitals Palangka Raya menggelar aksi sosial, yakni pada hari Minggu, 6 Oktober 2019, lalu.
Ini merupakan aksi kali pertama yang diadakan sejak resmi dibuka pada 19 Desember 2918 lalu.
Direktur Medis Rumah Sakit Siloam Hospitals Palangka Raya (SHPR), sekaligus ketua pelaksana acara, domter Kevin mengatakan, aksi sosial yang digelar memberikan pengobatan dan konsultasi gratis bagi sekitar 200 warga yang berada di sekitar rumah sakit.
Langkah ini, menurutnya, bertujuan memberikan kepedulian serta kesadaran akan hidup sehat agar dapat meningkatkan pola hidup sehat di masyarakat.
“Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari warga sekitar di kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut yang ingin berobat mulai dari balita hingga warga usia lanjut. Kami sebagai pihak SHPR pun menyiapkan sebanyak 10 tenaga medis,” ucap dr Kevin dalam keterangannya yang dilansir Suara Pembaruan, Senin (7/10/19).
Diungkapkan, sebagian warga mengeluhkan gangguan pernapasan, diabetes dan darah tinggi. Seperti dikeluhkan oleh Sunarso, 71 tahun, yang aktifitasnya berjualan nasi, merasakan sesak napas dan batuk berimbas muntah.
“Saya sering muntah karena batuk dan gara-gara sesak napas juga. Kemarin di ajak Pak RT datang ke Baksos, makanya saya datang mau minta obat,” jelas dokter Kevin. (B-SP/BS/jr)
Rutin periksa kesehatan
Ketua RT04 RW013 setempat, Heru Setiawan mengimbau kepada warganya agar dapat menjaga kesehatan dengan rutin memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
“Harapan saya agar kegiatan ini dapat berlanjut minimal 6 bulan sekali agar warga terhindar dari berbagai penyakit yang kemungkinan terjadi,” jelasnya menerangkan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Heru atas kegiatan yang dilakukan pihak Siloam, selain pengobatan gratis juga dilakukan pemberian sejumlah mesin air untuk warga beberapa waktu yang lalu. “Bagi kami selaku warga sangat bermanfaat dan membantu sekali,” ujarnya.
Lebih lanjut, dokter Kevin menjelaskan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan banyak ditemui warga yang mengalami kejang di bagian otot dan sendi. Hal ini disebabkan karena mayoritas pekerja lapangan, juga gangguan pernapasan (ISPA) khususnya anak anak dengan banyaknya pemberian obat untuk batuk dan pilek. “Kedepannya, kami berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat sekitar,” pungkasnya.