BENDERRAnews, 6/12/18 (Jayapura): Ada sebuah kisah dramatis di balik selamanya Jimmy Aritonang, salah satu korban selamat dari aksi pembantaian kelompok kriminal bersenjata di Distik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Senin (3/12/18) lalu.
Jimmy pun menceritakan upayanya selamat dari pembantaian yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, tersebut.
Seperti dituturkan Lefrend Siagian, kakak iparnya, Jimmy selamat dari pembunuhan sadis KKB karena ketika dia pura-pura mati. Lalu Jimmy diselamatkan oleh warga, hingga bersembunyi di sebuah rumah penduduk, lalu dilarikan ke Pos TNI terdekat untuk mendapatkan perlindungan lebih aman.
Awalnya Jimmy dan 20 rekannya dijemput di barak karyawan. Kemudian mereka dijejerkan, lalu ditembaki secara membabibuta oleh kelompok tersebut.
Beruntung Jimmy selamat lantaran tidak terkena tembakan. Untuk mengelabui, Jimmy berpura-pura mati, hingga kelompok kriminal bersenjata meninggalkan lokasi kejadian.
“Melihat KKB sudah pergi dirinya berusaha melarikan diri, selain itu juga ada tiga orang temannya yang selamat, sehingga semuanya pergi mencari tempat perlindungan di salah satu rumah warga,” ujarnya kepada wartawan via telepon, Rabu (5/12/18), sebagaimana dikisahkan Suara Pembaruan.
Teror berlanjut
Namun, teorir tidak berhenti sampai di situ. Rupanya, pihak KKB mengetahui kejadian itu, dan langsung mendatangi lokasi tempat persembunyian mereka.
Tetapi, salah seorang warga menghadang kelompok tersebut dan sempat terjadi adu mulut antar mereka, sehingga nyawa Jimmy bersama tiga orang rekannya berhasil selamat.
“Ibu itu yang menghalangi KKB untuk menjemput mereka. Bahkan ibu itulah yang sempat terlibat adu mulut dengan KKB, agar melepaskan keempat korban,” tambahnya.
Tidak butuh waktu lama, Jimmy dan tiga orang rekannya pun meninggalkan rumah warga tersebut dan bersembunyi di Pos TNI di Mbua yang berjarak kurang lebih 12 kiometer dari Distrik Yigi.
Perjuangan Jimmy untuk tetap selamat masih berlanjut. KKB yang mengetahui keempat korban sedang berada di Pos TNI di Mbua, langsung melakukan penyerangan. Aksi teror ini mengakibatkan satu prajurit TNI tewas.
“Kerena kalah jumlah, TNI dan korban langsung meninggalkan pos tersebut mencari tempat lebih aman, dan disitulah mereka bertemu dengan tim gabungan yang hendak melakukan evakuasi,” jelasnya.
Evakuasi warga sipil
Sementara itu, Pasukan TNI/Porli telah mengevakuasi 12 warga sipil dari Distrik Mbua, Kabupaten Nduga ke Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya hingga Rabu (5/12/18) kemarin.
Ke-12 warga sipil ini sebelumnya menyelamatkan diri dari Distrik Yigi ke Distrik Mbua pasca penyerangan KKB, pada Senin (3/12/18) lalu.
Empat dari 12 yang dievakuasi merupakan karyawan PT Istaka Karya yang berhasil menyelamatkan diri dalam insiden penyerangan KKB di Distrik Yigi. Keempatnya yakni bernama Jimmi Aritonang, Martinus Sampe, Ayub, dan Jefri.
Danrem 172 Praja Wira Yakti, Kolonel Infantri Binsar Sianipar ketika dikonfirmasi menyebutkan, dari keterangan salah seorang korban selamat, sebanyak 19 karyawan PT Istaka Karya dipastikan meninggal dunia dalam insiden itu.
“Dari pengakuan korban selamat, 17 karyawan yang meninggal karena ditembak KKB, sementara dua karyawan lainnya diperkirakan meninggal karena kehabisan darah. Tetapi, untuk memastikan informasi jumlah korban yang tewas, kami masih menunggu evakuasi jenazah korban,” ujar Binsar Sianipar. (B-SP/BS/jr — foto ilustrasi istimewa)