BENDERRAnews, 25/11/18 (Lippo Village): Di antara 896 wisudawan Universitas Pelita Harapan, terdapat Christy Fredrika Golose, yang lulus dari Fakultas Hukum UPH dan berhak menyandang gelar Sarjana Hukum.
“Tentu, dan pasti kami orang tua bangga dengan prestasi anak-anak. Secara khusus, saya bangga akhirnya Christy bisa merah gelar sarjana hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan prestasi yang bagus. Semoga ini menjadi awal bagi dia untuk mengejar cita-cita lebih tinggi lagi,” ujar Kapolda Bali, Irjen (Pol) Dr Drs Petrus Reinhard Golose, MM, yang hadir bersama para orang tua lainnya pada gelaran wisudah tersebut.
Selain Petrus Reinhard Golose yang datang menyaksikan putrinya Christy Fredrika Golose dari Fakultas Hukum turut dilantik dalam wisuda XXXIV UPH, juga hadir pula undangan dari berbagai kalangan, termasuk perwakilan Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Dr M Samsuri SPd MT.
Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH), Dr (Hon) Jonathan L Parapak, MEng Sc, saat menyampaikan orasi pada upacara wisuda XXXIV UPH di Grand Chapel UPH Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten, Sabtu (24/11/18) itu, menyatakan, UPH sudah mengantisipasi para lulusannya untuk memasuki era industri 4.0 melalui bahan pembelajaran dan kerjasama dengan industri.
“Tahun ini UPH melaksanakan konsolidasi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memperkuat institusi dengan penyatuan UPH Lippo Village, UPH Surabaya, UPH Medan, dan Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan (STPPH), menjadi satu universitas. Dengan konsolidasi ini UPH semakin siap menghadapi era digital dan era Industri 4.0,” jelas Rektor.
Dilaporkan, kali ini UPH Kampus Lippo Village melantik 896 lulusan terdiri dari 40 program Diploma 4; 574 program Sarjana (S1); 279 program Magister (S2); dan lima program Doktor Hukum.
Total lulusan UPH hingga saat ini lebih dari 29.000, terserap di berbagai bidang profesi dan usaha di Indonesia dan luar negeri.
Program double degree
Di antara winisuda kali ini, terdapat sembilan mahasiswa program Double Degree yaitu untuk program Matematika dan Manajemen dengan meraih gelar SSi, serta SE; Program Sistem Informasi dan Akuntansi dengan meraih gelar SSI, juga SE; serta program Matematika dan Teknik Informatika meraih gelar SSi, serta SInf.
Program double degree ini dibuka untuk mahasiswa yang berminat mendalami bidang-bidang keilmuan yang dapat saling melengkapi dan menambah kompetensi untuk profesi tertentu.
UPH juga menawarkan beberapa program untuk mahasiswa yang ingin mendapatkan pengetahuan dan wawasan global. Di antaranya melalui program dual degree, seperti untuk program studi (Prodi) Teknologi Pangan kerja sama UPH dengan Newcastle University.
Juga, program terbaru yang ditawarkan UPH, yaitu program Combined Degree – kerja sama UPH dengan La Trobe University, Australia yang memberi kesempatan bagi mahasiswa menempuh pendidikan Sarjana dan Magister dalam waktu kurang lebih lima tahun.
Program ini terbuka untuk program Sarjana (S1) prodi Teknik Industri, Teknik Sipil, Matematika, dan Teknik Elektro yang dapat melanjutkan ke program Master (S2) di La Trobe University untuk program Master of Engineering (in Industrial Engineering or Civil Engineering), Master of Data Science, Master of Electronic Engineering atau Master of Telecommunication and Network, dan Master in Internet of Things (IOT).
Setara standar internasional
Melalui program ini, para lulusan akan memiliki pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan industri dan juga dapat memiliki ‘international outlook’ melalui studi di universitas luar negeri yang berbobot. Program Combined Degree ini, juga menjadi tanda, pendidikan UPH disetarakan dan diakui dengan standar internasional.Saat ini UPH sudah memiliki program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Ilmu Komunikasi peminatan Integrated Marketing Communication (IMC). Program PJJ UPH kedepannya akan terus bertambah untuk beberapa program studi.Selain kurikulum yang mengakomodasi pembelajaran berbasis teknologi, UPH juga sudah menggunakan bahan pembelajaran berbasis teknologi digital sejak mahasiswa tahun pertama.
Sebagaimana dikemukakan Dr Lusiana Idawati, Associate Provost UPH, pembelajaran berbasis teknologi akan menjadi standar di semua program studi di UPH.
Pelaksanaannya tentu dengan berbagai spektrum, mulai dari flipped, blended/hybrid, sampai mobile learning.
Disesuaikan karakteristik mahasiswa
Berbagai bentuk pembelajaran tersebut disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa, sehingga pendidikan berkualitas di UPH dapat diakses oleh berbagai kalangan, sesuai dengan prinsip pendidikan terbuka dan pendidikan sepanjang hayat.
Di sisi lain, walaupun proses belajar berbeda-beda, hasil belajar atau kompetensi lulusan yang dihasilkan harus tetap sama, sesuai profil lulusan UPH.
Terkait itu, UPH sangat serius mengembangkan kompetensi dosen serta kualitas sumber belajar sesuai visi dan misi universitas, dalam konteks pembelajaran digital di era ini.
Antisipasi era industri 4.0
Untuk mengantisipasi era industri 4.0, UPH serius mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan, di antaranya melalui pelatihan oleh tim edutech internal dan juga dengan pakar dari luar. Seperti halnya yang dilakukan baru-baru ini dengan mengundang Prof Dr Paulina Pannen Mls.
Staf Ahli Bidang Akademik Kementerian Ristekdikti ini, memberikan ceramah seputar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan E-Learning serta kebijakan Pendidikan Tinggi Era Revolusi Industri 4.0, yang diadakan pada 12 November 2018.
Tidak berhenti pada pemberian pembekalan, untuk mempersiapkan mahasiswanya memasuki dunia profesional di era insdutri 4.0, UPH juga terus memperluas kerja sama dengan beragam industri.
Di antaranya baru saja dilakukan oleh Prodi Ilmu Komunikasi UPH penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 20 perusahaan.
Dengan kerja sama ini mahasiswa diberikan kemudahan untuk menjalankan program magang. Ini menjadi salah satu bentuk komitmen UPH dalam membekali dan menjembatani para mahasiswa sebelum lulus dan mengalami peralihan ke dunia profesional. Demikian ‘Investor Daily’. (S-ID/jr — foto ilustrasi istimewa)