BENDERRAnews, 22/5/18 (Tokyo): Founder dan Chairman Lippo Group, Mochtar Riady menyebut Jepang sebagai salah satu bangsa paling unggul di dunia terkait etos kerja dan kedisiplinan mereka.
Saat menjadi pembicara di ajang Nikkei Asia300 Forum di Tokyo, Jepang, Senin (21/5/18), Mochtar mengungkap beberapa pengalamannya sendiri yang membuktikan pandangannya itu.
Mochtar mengenang ketika pertama kali berkunjung ke Jepang pada 1967, dia menginap di sebuah hotel. Lalu suatu hari dia menyempatkan diri berjalan-jalan ke taman yang berada di seberang hotel.
Di sana kebetulan ada beberapa kelompok anak sedang bermain, dan kemudian makan siang di taman itu.
“Setelah makan siang, setiap anak dengan cermat membersihkan area. Bahkan setiap butir nasi yang tercecer di tanah mereka ambil. Hasilnya, taman itu kembali bersih seperti sedia kala,” kata Mochtar.
“Ketika pulang, saya bilang ke anak-anak saya sendiri ‘kalian harus belajar dari orang Jepang karena kalian bisa lihat cara mereka mengajari anak-anak mereka untuk selalu disiplin dan mematuhi aturan’.”
“Saya percaya bahwa warga Jepang adalah salah satu bangsa paling unggul di dunia.”
Mitra Jepang
Mochtar melanjutkan kisahnya ketika merintis bisnis di Indonesia dengan perusahaan mitra asal Jepang di bidang sistem kabel.
“Mereka memulai proyek dengan 260 karyawan, dan butuh tujuh bulan untuk melatih para karyawan itu. Saat itu saya berpendapat bahwa orang-orang Jepang ini berlebihan. Untuk apa memakai 260 karyawan dan butuh tujuh bulan melatih mereka?” kata Mochtar.
Kemudian Mochtar membuka usaha lain dengan perusahaan asal negara lain dan perusahaan bisa operasional hanya dalam tujuh hari. Ketika memulai bisnis yang sama dengan mitra asal Jepang, butuh dua bulan untuk persiapan saja, dan baru bulan ketiga pabriknya bisa operasional.
“Baru kemudian saya melihat perbedaannya — 30 persen produk perusahaan negara lain itu cacat dan harus dibuang, sementara dari mitra Jepang kurang dari satu persen,” kata Mochtar.
Pengalamannya dengan etos kerja warga Jepang masih berlanjut hingga di usianya yang menginjak 89 tahun saat ini.
Persiapan berbulan-bulan
Harian bisnis terkemuka Nikkei mengirim seorang jurnalis senior untuk mewawancarai dia, dan Mochtar sangat terkesan dengan cara kerja jurnalis tersebut.
Hiroshi Murayama melakukan persiapan berbulan-bulan sebelum wawancara dilakukan termasuk dengan membaca dua buku autobiografi yang ditulis Mochtar.
“Dia bekerja dengan sangat hati-hati dan sangat terperinci. Setelah mengajukan pertanyaan, dia selalu kembali untuk mengecek apa (yang ditulis) sudah benar,” kisah Mochtar.
“Jadi saya bertanya Anda ini kan jurnalis, kenapa harus bekerja begitu terperinci? Dan dia menjawab ‘saya punya tanggung jawab kepada pelanggan dan para investor kami’. Dari Hiroshi saya bisa melihat dedikasi orang Jepang terhadap detil dan bagaimana mereka begitu fokus menjalankan tugas dan bekerja sangat keras.”
Lanjutkan kemitraan
Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut, Mochtar mengatakan, Lippo Group sangat ingin melanjutkan kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Jepang dalam menjalankan bisnis di Indonesia.
“Kali ini saya meminta sebanyak mungkin karyawan dari para mitra Jepang kami,” seloroh Mochtar.
Digelar di Imperial Hotel, Tokyo, kuliah umum Mochtar ini dihadiri 180 peserta dari berbagai kalangan bisnis. Harian Nikkei mendedikasikan lima halaman untuk mengulas ekonomi Indonesia berbarengan dengan pidato Mochtar tersebut.
Hadir pula Duta Besar Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif. Demikian dilansir ‘BeritaSatu.com’. (B-BS/jr)