BENDERRAnews, 11/3/18 (Jakarta): Hmmm…. semakin banyak saja tokoh nasional tulus mengakui sosok Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia kini.
Termasuk kini Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet, yang terang-terangan mengagumi gaya komunikasi politik Presiden Joko Widodo, karena sangat piawai dalam menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal.
Komunikasi yang dibangun menggunakan bahasa-bahasa yang sederhana dan merakyat, sehingga masyarakat lebih memahami pesan-pesan yang disampaikan Jokowi.
“Figur Presiden Jokowi yang apa adanya dan gaya bahasanya yang sederhana, justru menjadi perhatian masyarakat dan media massa untuk selalu memberitakan keunikannya,” ungkap Bamsoet dalam acara peluncuran buku Komunikasi Politik Jokowi di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (9/3/18) lalu.
Runtuhkan kesakralan istana
Bamsoet menilai, gaya komunikasi politik Jokowi menjadi tradisi baru di kalangan istana. Tradisi baru komunikasi politik Presiden Jokowi tersebut berhasil meruntuhkan sifat kesakralan istana yang sebelumnya dipandang sangat kaku, formal, dan penuh protokoler.
“Presiden Jokowi mempunyai banyak jurus komunikasi politik. Politik meja makan, ngeteh di beranda istana, mengenakan sarung sebagai lambang kaum santri, adalah beberapa kepiawaian Presiden dalam membangun persepsi publik. Gaya komunikasi politik seperti itu berhasil mengubah persepsi istana yang selalu digambarkan penuh formalitas dan protokoler,” jelas Bamsoet.
Halus dan santun
Presiden Jokowi dalam memecahkan persoalan juga cenderung lebih memilih gaya komunikasi politik yang halus dan santun. Presiden Jokowi jarang menyanggah atau menjawab tudingan politik yang menyerangnya dengan perkataan, namun menjawab dengan komunikasi nonverbal.
“Saat mendapat serangan keras ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dihalangi Paspampres saat ingin turun mendampingi Jokowi dalam penyerahan Piala Presiden 2018 kepada Persija, Jokowi tidak banyak berkomentar. Cukup Jokowi mengajak Pak Anies duduk satu mobil, selesai. Inilah cara-cara komunikasi politik yang efektif,” kata Bamsoet.
Politisi Partai Golkar ini melihat kekuatan utama Jokowi adalah karena ia tidak berusaha menjadi orang lain. Presiden Jokowi selalu hadir tanpa make up dan kepalsuan. Sehingga masyarakat maupun media massa selalu tertarik memberitakan sosoknya. Tanpa canggung, Presiden Jokowi juga beberapa kali menggunakan media sosial untuk memperlihatkan kesehariannya kepada masyarakat.
“Masyarakat jadi tahu bagaimana kesehariaan Presiden Jokowi di luar tugas kenegaraan. Melalui Vlog, Twitter, Instagram, maupun instrumen media sosial lainnnya, Presiden Jokowi berhasil menyampaikan pesan bahwa dirinya juga manusia biasa yang juga menjalankan aktivitas kesehariaan seperti kebanyakan orang lainnya,” jelas Bamsoet, seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’. (B-BS/jr)