BENDERRAnews, 25/1/18 (Davos): Ternyata, sebanyak 82 persen kekayaan dunia yang dihasilkan tahun lalu dikuasai oleh hanya satu persen kelompok populasi terkaya di dunia.
Demikian laporan ‘Oxfam’ yang dirilis berbarengan dengan penyelenggaraan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, pekan ini.
Oxfam, yang merupakan gabungan dari 20 LSM dan melakukan riset di seluruh dunia, juga melaporkan bahwa 3,7 miliar populasi dunia termiskin tidak mengalami peningkatan kesejahteraan.
Kekayaan para triliuner dunia meningkat rata-rata 13 persen per tahun sejak 2010 – enam kali lebih cepat dari tingkat upah pekerja biasa yang meningkat hanya dua persen per tahun.
Triliuner meningkat
Jumlah triliuner di dunia juga meningkat. Yakni, bertambah satu triliuner setiap dua hari antara Maret 2016 dan Maret 2017.
Dari laporan Oxfam, “hanya dibutuhkan empat hari bagi seorang CEO salah satu dari lima besar brand busana dunia untuk menghasilkan pendapatan yang sama seperti yang dihasilkan seorang pekerja garmen Bangladesh selama hidupnya.”
Untuk Amerika Serikat, butuh sehari lebih sedikit bagi CEO yang sama untuk menyamai penghasian satu tahun pekerja biasa di negara itu.
“Orang-orang yang membuat baju untuk kita, merakit telepon kita, dan menanam makanan kita sedang dieksploitasi untuk menjamin pasokan barang-barang murah secara rutin, dan meningkatkan profit korporasi dan para investor triliuner,” kata Winnie Byanyima, Direktur Eksekutif Oxfam International.
Kesengsaraan pekerja perempuan
Para pekerja perempuan juga makin sengsara karena di berbagai belahan dunia mereka punya penghasilan lebih rendah dari kaum pria. Sebagai perbandingan, sembilan dari 10 triliuner laki-laki.
Laporan itu juga mengungkap, 42 orang memiliki jumlah kekayaan setara dengan kekayaan setengah warga dunia. Tahun lalu, Oxfam mengklaim bahwa hanya delapan orang yang kekayaannya setara dengan setengah warga dunia, namun sekarang merevisi data tersebut dengan menggunakan data Credit Suisse. Setelah dihitung ulang, angkanya menunjukkan 61 orang, bukan cuma delapan.
Dalam menyusun laporannya, Oxfam telah melakukan survei terhadap 70.000 orang di 10 negara, dan dua pertiga dari mereka mengatakan kesenjangan antara kaya dan miskin harus segera diatasi. Demikian ‘WEF’ seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’. (B-BS/jr)