BENDERRA, 29/4/17 (Jakarta): Meskipun terdapat pelemahan makroekonomi, PT Lippo Cikarang Tbk mempertahankan performa positif dan melaporkan pendapatan sebesar Rp447 miliar, laba bruto sebesar Rp213 miliar, dengan laba bersih sebesar Rp185 miliar untuk kuartal yang berakhir pada 31 Maret 2017.
Pihak PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dalam kaitan mengumumkan hasil keuangan kuartal pertama 2017 ini juga mengungkapkan, pendapatan dari hunian dan apartemen mencapai Rp375 miliar atau menyumbang 84 persen dari total pendapatan.
Sedangkan pendapatan recurring LPCK naik sebesar delapan persen menjadi Rp68 miliar di tahun 2017 dari Rp63 miliar per 2016. Dan ini memberikan kontribusi sebesar 15 persen dari total pendapatan perseroan di tahun 2017.
Sementara itu, total aset tumbuh tipis dua persen menjadi Rp5,8 triliun dari Rp5,7 triliun pada akhir tahun 2016.
“Kami akan berusaha memberikan yang terbaik dalam menyiapkan Orange County sebagai world class mixed use project – the Globally Connected City sebagai pusat hub di Koridor Timur Jakarta,” kata Toto Bartholomeus, Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk.
Orange County merupakan world class mixe used – the Globally Connected City sebagai pusat bisnis dan gaya hidup di Koridor Timur Jakarta yang dikembangkan dilahan seluas 322 hektar dengan investasi proyek kurang lebih Rp250 triliun.
Lima menara apartemen sudah diluncurkan dan terjual 100 persen masing-masing pada saat peluncuran. Newport Park, menara keenam, diluncurkan pada November 2016 dan 87 persen terjual pada saat peluncuran. Menara apartemen ke-5 dan ke-6 merupakan joint venture antara Lippo Group dan Mitsubishi Corporation, Jepang.
LPCK merupakan pengembang kawasan perkotaan dengan luas 3.000 hektar lebih, di mana industri sebagai basis ekonomi. LPCK telah berhasil membangun lebih dari 14.000 hunian, dengan penghuni 50.720 orang dan 484.300 orang yang bekerja setiap hari di sekitar 993 perusahaan manufaktur yang tersebar di kawasan industri Lippo Cikarang.
LPCK termasuk Anak Perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Sebagaimana diakui berbagai kalangan, LPKR juga merupakan perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah Aset dan Pendapatan, yang tercatat di Bursa Efek indonesia, dan didukung oleh land bank yang serta Recurring Income yang solid. Bisnis LPKR terdiri dari Residential / Township, Retail Malls, Hospitals, Hotels dan Asset Management.
Saat ini LPCK merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp3,2 triliun atau setara US$240 juta pada 26 April 2017. Demikian dirangkum dari ‘BeritaSatu.com’, didukung dokumentasi foto istimewa ‘JR Pro Jakarta’. (B-BS/jr)